Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Manufaktur - Indeks PMI Manufaktur RI Naik Jadi 52,2 pada September

Pelonggaran PPKM Dongkrak PMI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan kembali ekspansifnya sektor manufaktur, pemerintah meyakini target pertumbuhan industri sebesar 5 persen pada 2022 dapat tercapai.

JAKARTA - Setelah sempat turun, sektor industri manufaktur kembali berekspansi pada September lalu. Pemerintah optimistis ekspansi tersebut bakal berlanjut ke depan disebabkan pelonggaran aktivitas masyarakat menyusul penurunan kasus positif Covid-19.

Hasil survei Markit menunjukkan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September lalu mencapai 52,2 atau meningkat dari bulan sebelumnya di level 43,7. Indeks di atas 50 menunjukkan industri manufaktur mengalami ekspansi, sebaliknya skor di bawah 50 mengindikasikan sektor tersebut terkontraksi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri akan kembali ke jalur ekspansi saat pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. "Pada bulan lalu, saya sempat katakan bahwa meski ada penurunan PMI manufaktur pada Juli-Agustus, tapi saya yakin kita bisa rebound dengan cepat. Alhamdulillah, pada September (2021) sudah kembali ekspansif," ujar Menperin di Jakarta, Jumat (1/10).

Dengan kembali ekspansifnya sektor manufaktur, Menperin meyakini target pertumbuhan industri sebesar 5 persen pada 2022 dapat tercapai. "Karenanya, kami bertekad terus mendukung sektor industri melalui iklim usaha yang kondusif," ujar Menperin.

Hasil survei HIS Markit menunjukkan peningkatan PMI manufaktur di Indonesia disebabkan oleh pelonggaran pembatasan sosial di berbagai wilayah di Indonesia karena semakin menurunnya kasus Covid-19. Pada September 2021, baik output maupun pesanan baru meningkat setelah dua bulan mengalami penurunan curam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top