Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Angkutan Laut

Pelindo II Siap Bantu Turunkan Biaya Logistik

Foto : ISTIMEWA

Elvyn G. Masassya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk menurunkan biaya logistik sebesar 4,9 persen dalam tiga tahun ke depan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC siap membantu pemerintah dengan memberikan gagasan Trilogi Maritim.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC, Elvyn G. Masassya, mengatakan ada beberapa tantangan untuk menurunkan biaya logistik nasional, yakni belum optimalnya jaringan pelayaran, belum adanya standarisasi pelabuhan, serta masih tingginya inefisiensi transportasi darat. Dan trilogi maritim, hambatan-hambatan itu bisa ditekan.

"Konsep trilogi maritim mencakup tiga pilar, yaitu standarisasi pelabuhan, aliansi pelayaran dan industri yang terakses baik dengan pelabuhan. Dalam hal standarisasi pelabuhan, perlu ada kualitas standar, baik fisik maupun teknologi yang digunakan," kata Elvyn saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Ia menambahkan bahwa pada 2018, biaya logistik nasional sebesar 23,6 persen dari total produk domestik bruto. Pihaknya meyakini dengan trilogi maritim biaya logistik bisa diturunkan menjadi 18,7 persen pada tahun 2022.

Elvyn menyinggung kesiapan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan hub terbesar di Asia Tenggara. IPC telah membuka layanan pelayaran langsung (direct call services) ke Amerika, Eropa, Australia dan Intra Asia.

"IPC terus mengembangkan layanan direct call dari Tanjung Priok, dan yang terbaru adalah melalui penguatan kerja sama dengan Pelabuhan Ningbo, Cina, akhir April lalu."katanya.

Dengan layanan direct call, imbuhnya, ekspor atau impor tak perlu lagi mampir ke Singapura. Sehingga tanpa transhipment di Singapura, biaya jasa kepelabuhanan dan jasa tambang (freight cost) terpangkas hingga 40 persen.

Laba Bersih Naik

Pada kesempatan itu, Elvyn memaparkan capaian IPC selama kuartal I 2019. Dia menjelaskan, pada kuartal I laba bersih tercatat Rp. 757,9 miliar. Angka ini naik 50,8 persen dibandingkan kuartal I 2018 yang sebesar Rp. 500 miliar. Pendapatan usaha juga naik 5,53 persen, dari Rp. 2,6 triliun menjadi Rp. 2,74 triliun.

"Meski demikian, EBITDA turun 0,9 persen, dari Rp. 1,09 triliun menjadi Rp. 1,08 triliun. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga mengalami sedikit kenaikan, dari 65,58 persen menjadi 67,48 persen," katanya.

Sedangkan arus peti kemas (throughput) pada kuartal I 2019 tercatat 1,83 juta TEUs. Angka ini sama dengan kuartal I 2018. Untuk arus non peti kemas, IPC mencatat kenaikan sebesar 5,53 persen dari 13,36 juta Ton menjadi 14,10 juta Ton. mza/E-12

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top