Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hadiah Nobel

Pelecehan Seksual Runtuhkan Marwah Swedia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Skandal pelecehan seksual mengguncang Akademi Swedia, lembaga yang mendapat mandat dari Yayasan Nobel untuk memutuskan pemenang Nobel sastra setiap tahun.

Rilis pers Yayasan Nobel yang dimuat di sejumlah media Eropa beberapa waktu lalu menggambarkan situasi krisis parah di Akademi Swedia.

"Kepercayaan di Akademi Swedia telah rusak parah. Kami melihat prinsip-prinsip untuk memulihkan kepercayaan di Akademi Swedia sebagai lembaga penerima Hadiah Nobel, telah dilanggar," kata keterangan pers itu.

Prinsip-prinsip itu antara lain, pertama, kerahasiaan dan konflik kepentingan ditangani sesuai peraturan Swedish Academy dan Nobel Foundation. Kedua, Akademi Swedia memastikan bahwa karya Hadiah Nobel Sastra tahun ini dapat dilakukan dengan cara yang kredibel. Ketiga, bahwa dugaan tindak pidana dirujuk dan ditangani oleh lembaga penegak hukum.

"Butuh waktu lama untuk memulihkan kepercayaan diri yang rusak. Para anggota Akademi Swedia harus menempatkan misi mereka di depan kepentingan individu dan memulihkan kepercayaan dalam pekerjaan penting Akademi dengan Hadiah Nobel dalam Sastra," pungkas rilis pers tersebut.

Skandal di Akademi Swedia, yang telah menganugerahkan hadiah sejak 1901, meletus ke permukaan pekan lalu, menjadi puncak berita skandal yang sebenarnya sudah dimulai pada November, ketika surat kabar Dagens Nyheter melaporkan ada 18 wanita yang menuduh Jean-Claude Arnault, tokoh budaya dengan reputasi unggul dan punya hubungan dekat dengan Akademi Swedia, telah melakukan pelecehan seksual.

Masalah peliknya, Arnault menikah dengan penyair Katarina Frostenson, salah seorang anggota Akademi, dan bersama-sama mereka menjalankan klub budaya prestisius di Swedia, bernama Forum, yang juga mendapat sokongan dana dari Yayasan Nobel.

Pertimbangan Raja Gustav

Dagens Nyheter melaporkan bahwa Mr. Arnault telah melakukan pelecehan seksual pada perempuan di klub dan di properti milik akademi di Stockholm dan Paris sepanjang periode 20 tahun. Juga dilaporkan Arnault telah membocorkan informasi tentang diskusi rahasia Akademi Swedia sebanyak tujuh kali sejak 1996.

Polisi Swedia telah membuka penyelidikan, meskipun pihak berwenang telah memperingatkan bahwa beberapa tuduhan kejadiannya sudah terlalu lama untuk ditindaklanjuti. Akademi pun telah memutuskan semua hubungan dengan Arnault dan Forum, dan menyewa firma hukum untuk meninjau kembali tautan masa lalunya.

Adalah Anna-Karin Bylund, seniman tekstil yang dalam bukti terbaru yang dibuka ke publik melalui surat kabar Dagens Nyheter, sebenarnya telah melaporkan pelecehan seksual Arnault Allen pada awal 1996 kepada Kepala Akademi Swedia waktu itu, Sture Allen. Namun Sture mengatakan, kenapa ia tidak bertindak apapun atas surat keluhan Anna Bylund karena,"isi surat itu sepertinya tidak penting."

Sementara pengacara Arnault, sampai Rabu (11/4) masih menolak berkomentar. Kontan, situasi makin panas dan membuka kontroversi yang keras dalam akademi. Pekan sebelumnya, pada Kamis (5/4) tiga anggota akademi telah mengundurkan diri, yakni Peter Englund, Kjell Espmark dan Klas Ostergren.

Salah satu anggota akademi, Horace Engdahl, pengagum Arnault, menyebut 3 anggota akademi yang mundur sebagai "klik orang yang dirugikan" yang seharusnya tidak menyiarkan perselisihan internal ke publik. "Kecerobohan semacam ini lebih merusak akademi terkait keputusan Hadiah Nobel yang telah bocor beberapa hari, terlalu cepat," katanya.

Engdahl juga mengkritik Kepala Akademi Swedia, Sara Danius, wanita pertama yang menduduki jabatan itu. Namun, Kamis (12/4) Sara Danius mengundurkan diri dan menjadikan akademi sebagai lembaga yang sulit ditolong. Danius mundur sebagai syarat dari mundurnya Katarina Frostenson, istri pelaku pelecehan. Total ada 5 anggota yang mundur padahal jauh sebelumnya pada 1989 sudah ada 2 anggota yang mundur, jadi kini Akademi Swedia tinggal memiliki 11 anggota.

Padahal, anggota Akademi Swedia diangkat seumur hidup dan meski bisa mengusir seseorang dari keanggotaan, posisi seorang eks anggota akademi tidak akan diganti sebelum dia meninggal. Dan untuk memutuskan pengganti musti disetujui minimal 12 anggota. Kini anggota akademi tinggal 11, untuk memutuskan pemenang Nobel Sastra tahun ini masih bisa karena hanya butuh 7 suara anggota, tapi 11 orang ini tidak akan bisa hidup selamanya.

Raja Carl XVI, Gustaf, mengatakan pekan ini ia mungkin mempertimbangkan untuk mereformasi Akademi Swedia, yang didirikan pada 1786 oleh leluhurnya Gustav III dan mulai mendapat mandat memilih pemenang Nobel Sastra pada 1901. Runtuh sudah tradisi ratusan tahun yang menjaga marwah Hadiah Nobel Sastra sekaligus kebanggaan Swedia sebagai penjaga tertinggi "moral" masyarakat modern melalui sastra. YK/R-1

Tabir Rahasia yang Terbuka

Kerahasiaan siapa pemenang Nobel sastra dilindungi aturan ketat seperti pengangkatan anggota akademi seumur hidup dan tidak dapat digantikan sebelum meninggal meski sudah keluar atau dikeluarkan. Bagaimana keputusan diambil dan apa saja kejadian di seputar keputusan juga baru akan diumumkan 50 tahun kemudian.

Rahasia menjadi elemen penting untuk menjaga marwah hadiah Nobel Sastra, bahwa ini adalah independen dan menggambarkan keputusan yang diambil dengan seksama oleh orang-orang terpilih yang bertanggungjawab pada akademi sepanjang hidupnya. Dan kini orang-orang terpilih itu memilih menyingkir dari gelanggang dan mengguncang jagad sastra dunia.

Klas Ostergren adalah yang pertama mengumumkan kepergiannya. Dalam sebuah email untuk media Svenska Dagbladet, ia menulis, "Akademi Swedia telah lama memiliki masalah serius dan sekarang mencoba untuk menyelesaikannya dengan cara yang menempatkan pertimbangan tidak jelas di atas aturannya sendiri dan merupakan pengkhianatan kepada para pendirinya."

Kjell Espmark yang kedua pergi, menulis juga dalam email bahwa dia tidak bisa lagi berpartisipasi dalam pekerjaan akademi ketika "suara pemimpin dalam akademi menempatkan persahabatan dan pertimbangan tidak di atas integritasnya."

Dan Klas Ostergren mengumumkan kepergiannya dengan sebuah pernyataan di blognya, "keputusan dibuat bahwa saya tidak percaya atau tidak dapat membela, dan karena itu saya memutuskan untuk tidak lagi berpartisipasi dalam pekerjaan Akademi Swedia."

Sementara Sara Danius mengatakan tentang kemundurannya, "ini adalah keinginan akademi agar saya meninggalkan jabatan sebagai kepala akademi. Saya ingin terus maju dan melakukan hal lain dalam hidup."

Beberapa media menyebut kepergian Sara Danius adalah bagian dari kesepakatan mundurnya Katarina Frostenson, anggota akademi yang merupakan istri dari tertuduh pelecehan seksual, Jean-Claude Arnault.

Akademi Swedia telah meruntuhkan martabatnya sendiri menggenapi beberapa isu sebelumnya seperti bocornya pemenang, pendanaan kepada Forum, klub budaya milik anggota akademi padahal aturan melarang akademi membiayai apapun kegiatan anggota akademi di luar urusan akademi, kontroversi pemenang nobel, dan kentalnya budaya patriarki di akademi. YK/R-1

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top