Pelecehan Seksual pada Anak Meningkat

JAKARTA - Kasus kekerasan maupun pelecehan seksual pada anak selama 2017 meningkat dibandingkan 2016. Meningkatnya laporan kasus karena orang semakin berani untuk melapor.

"Sebanyak 1.956 kasus kita tangani selama 2016 dan meningkat menjadi 2.117 kasus selama 2017," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Nahar, di Jakarta, Senin (8/1).

Sementara itu, laporan terkait pelecehan seksual yang masuk ke telepon pelayanan sosial anak (Tepsa) Kemensos pada 2017 juga mengalami peningkatan dibandingkan setahun sebelumnya. Pada 2016, laporan yang masuk sebanyak 238, sementara pada 2017 naik menjadi 383 laporan.

Dia mengatakan meningkatnya laporan kasus, selain orang semakin berani melapor, saat ini warga yang mengetahui adanya kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak punya saluran untuk melaporkannya melalui Tepsa. "Setelah laporan masuk, Tim Sakti Peksos kita berkoordinasi dengan kepolisian untuk menanganinya," kata Nahar.

Di awal 2018 ini, Kemensos telah menerima laporan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di Tangerang. Dugaan pedofilia dilakukan oleh WS alias Babeh, seorang guru honor terhadap 41 anak. Kemensos saat ini tengah melakukan assessment kepada 41 orang anak korban pedofilia di Tangerang, Banten. Hasil assessment nantinya menjadi dasar penentuan intervensi atau aktivitas lanjutan kepada para korban.
Halaman Selanjutnya....