Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelayanan Mestinya Makin Baik Sehabis Lebaran

Foto : KORAN JAKARTA / HENRI PELUPESSY

Pelayanan Tak Maksimal - Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi (kedua dari kanan), kecewa mendapati pelayanan tidak maksimal, di kantor Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/7). Sebuah mesin antrean otomatis tidak difungsikan dan disembunyikan di balik sebuah banner.

A   A   A   Pengaturan Font

Seusai berhalalbihalal, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melakukan sidak ke beberapa tempat pelayanan. Hendrar memilih sidak ke kantor Kecamatan Gajahmungkur. Tampak sejumlah pegawai di kantor Kecamatan Gajahmungkur terlihat gugup dan salah tingkah karena Hendrar menemukan pelayanan di kantor tersebut tidak berjalan maksimal.

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ke kantor Kecamatan Gajahmungkur hanya untuk bersilaturahim dan bermaaf-maafan dengan seluruh pegawai yang bertugas di sana. Situasi seketika berubah ketika Hendi yang dinobatkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Wali Kota Terbaik 2017 dalam kategori pelayanan publik tersebut, hendak meninggalkan kantor tersebut.

Hendi mendapati sebuah mesin antrean otomatis tidak difungsikan dan justru disembunyikan di balik sebuah banner. "Ini kenapa kok tidak menyala?" tanya Hendi sambil menyingkap banner yang menutupi mesin antrean tersebut.

Atas pertanyaan tersebut, seorang pegawai laki-laki menjawab sudah satu bulan mati pak. "Kalau mati kenapa tidak dilaporkan?" tanya Hendi kembali.

Tak berselang lama, keluar seseorang yang merupakan sekretaris Kecamatan Gajahmungkur. "Ini kenapa mati tidak dilaporkan Pak Sek? kata Hendi. "Baru mati sekitar satu minggu Pak," jawabnya.

"Lho...tadi katanya satu bulan, sekarang bilang satu minggu, yang mana yang benar?" tutur Hendi dengan nada yang sedikit meninggi.

Hendi lantas mengutak-atik sendiri mesin tersebut untuk mengecek kondisi mesin antrean otomatis tersebut. Hasilnya mesin tersebut berfungsi dengan baik, hanya tintanya saja yang habis. "Ini bisa kok ternyata, jangan begitu tho," tuturnya kecewa.

Sekda Kota Semarang, Adi Tri Hananto, yang ikut dalam rombongan pun tidak luput jadi sasaran kekecewaannya. "Bagaimana Pak Sek?" tanyanya kepada Adi. Sekda Kota Semarang itu pun langsung sibuk dengan teleponnya berkoordinasi.

Temuan Buruk

Sebagai salah satu kota yang menjadi percontohan Smart City di Indonesia, Hendi mengungkapkan persoalan nomor antrean otomatis yang tidak difungsikan ini menjadi temuan buruk. "Alat-alat seperti itu dibeli untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta untuk mempermudah masyarakat," tutur Hendi.

Jangan sampai di hari pertama ini yang dibahas hanya masuk semua atau tidak, tapi pelayanannya tidak optimal. Pelayanan kepada masyarakat mestinya lebih baik setelah Lebaran.

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, mengingatkan seusai Ramadan dan liburan yang panjang harus membuat aparatur sipil negara meningkatkan kinerjanya. Aparatur sipil negara harus menjaga semangat, meningkatkan semangat untuk berkinerja semakin baik serta bekerja secara cepat agar lebih banyak masyarakat yang terlayani.

Heryawan kemudian memantau Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melihat langsung apakah hari pertama masuk kerja pelayanan kepada masyarakat sudah dapat dilakukan.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, memastikan pelayanan publik di Kota Bandung berjalan sepenuhnya pada hari pertama masuk kerja pascalibur Idul Fitri ini. "Semua instansi per hari ini pelayanan publik sudah full speed," ujar Ridwan.

Setiap pelayanan publik sudah bisa berjalan sebagaimana biasa. Warga Bandung sudah bisa mendapatkan pelayanan pemerintah secara penuh.

Sistem tunjangan kinerja daerah yang telah ditetapkan pemerintah kota bisa membuat aparatur sipil negara bekerja jauh lebih cepat. Hal itu berdampak pula pada kedisiplinan aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah Kota Bandung.

"Dalam konteks kedisiplinan, kalau di Kota Bandung sudah berbanding lurus dengan pendapatan. Jadi, kalau mereka banyak melanggar, tidak disiplin, penghasilan per bulannya saya potong," ungkap Ridwan.

Hal itu terlihat di kantor BPPD hari ini, di mana seluruh aparatur sipil negara masuk di hari pertama kerja dan sudah langsung melayani masyarakat. Tercatat, hanya 15 orang yang terlambat maksimal hingga 30 menit, dan satu orang cuti melahirkan.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memastikan tidak ada pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Surabaya yang bolos kerja di hari pertama masuk kerja seusai libur Lebaran. "Saya yakin mereka sudah mengerti dan sudah tahu. Apalagi ini liburnya kan panjang dan lama," katanya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan Pemkot Yogyakarta memastikan seluruh pelayanan publik di lingkungan Pemkot berjalan normal setelah penyesuaian waktu pada bulan puasa dan libur Lebaran. "Saya yakinkan ke masyarakat bahwa seluruh pelayanan publik oleh Pemkot Yogyakarta sudah berjalan seperti semula," katanya. SM/tgh/YK/SB/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top