Pelaku Usaha Pangan Didominasi UMKM
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan sekitar 60 persen pelaku usaha pangan di Indonesia merupakan UMKM.
Sektor tersebut telah memberi kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Karena itu, Kementan telah bekerja sama dengan berbagai sektor terkait untuk mendorong pengembangan UMKM pangan lokal.
Edhy menuturkan, Kementan mempertemukan para pelaku UMKM pangan lokal dengan market/ off taker sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
"Kita juga menggandeng perbankan dengan harapan akan membuka jalan bagi penguatan permodalan untuk UMKM," kata Sarwo Edhy di Jakarta akhir pekan lalu.
Dia juga mengharapkan munculnya kreativitas dan inovasi UMKM Pangan Lokal dalam pengembangan produk pangan lokal, dan memperluas jaringan bisnis pangan lokal yang mendukung gerakan diversifikasi pangan.
"Penguatan jejaring pemasaran bagi produk pangan lokal sangat diperlukan untuk meningkatkan daya ungkit produk pangan lokal yang berdaya saing," ujarnya.
Pekan kemarin Sarwo Edhy membuka Temu Bisnis UMKM pangan lokal di Bandung, Jawa Barat. Saat itu Kementan menekankan agar para pelaku usaha pangan lokal menyasar kaum milenial dengan sajian yang modern dan menarik.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Tingkatkan Kewaspadaan, Prabowo: Pelemahan Tentara Jadi Strategi Hancurkan Negara
- Lakukan Dialog Sebelum Beri Amnesti Napi KKB
- Aparat Penegak Hukum Harus Menyidik dengan Transparan, Malaysia Diminta Usut Tuntas Penembakan PMI
- Waspada Hujan Ekstrem Jakarta Utara
- Ketimpangan Pendapatan Menyulitkan RI Lolos dari “Middle Income Trap”