Pelaku Diduga Tidak Beraksi Sendiri
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Ibnu Suhendra
BANDUNG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga pelaku bom Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, tidak bekerja sendiri untuk melancarkan aksi teror tersebut.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Ibnu Suhendra mengatakan aksi teror yang terjadi di Polsek Astanaanyar itu merupakan aksi dari suatu kelompok, seperti yang dilakukan pelaku pada tahun 2017 saat menyerang Kantor Kelurahan Cicendo, Kota Bandung.
"Berbeda dengan pelaku yang melakukan penyerangan di Bareskrim (Mabes Polri pada 2021), yang diidentifikasi oleh Densus bahwa itu lone wolf," kata Ibnu di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12).
Pada tahun 2017, menurutnya, pelaku bom Astanaanyar yakni Agus Sujatno alias Agus Muslim itu terlibat sebagai perakit 'bom panci' di Kelurahan Cicendo. Setelah itu Agus ditangkap dan dipenjara selama empat tahun di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan dan bebas pada tahun 2021.
Sehingga ia menduga aksi teror bom di Astanaanyar yang dilancarkan Agus itu berasal dari jaringan atau kelompok yang terstruktur. Karena, kata dia, serangan terhadap kantor polisi itu sama seperti yang dilakukan kelompok teroris sebelumnya yang juga menyerang kantor polisi.
"Jika dilihat dari motif, kelompok ini ingin melakukan penyerangan terhadap kepolisian, pelaku ini melakukan sasaran dengan anggota polisi kita yang sedang apel pagi, dengan tujuan supaya anggota kita lebih banyak korban," kata dia.
Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya sedang mencari dan menyelidiki kelompok-kelompok yang diduga memberi bantuan terhadap aksi terorisme bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12).
Boy menambahkan BNPT juga masih menyelidiki kegiatan-kegiatan yang dilakukan pelaku sebelum melakukan aksi bom yang menewaskan seorang pelaku dan seorang anggota Polri tersebut. "Kami masih ingin terus mencoba melihat kelompok lain yang memberikan perbantuan, kami terus menyelidiki ke arah itu," kata Boy.
Dia mengatakan ideologi berbasis kekerasan itu sangat berbahaya dan perlu diantisipasi bersama. Menurut Boy, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, yang teridentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Agus Muslim, merupakan warga Bandung yang sempat berpindah ke Jawa Tengah. Oleh karena itu, BNPT masih perlu memperdalam profil mantan narapidana terorisme itu.
Selain itu, Boy menilai polisi kerap menjadi sasaran para pelaku terorisme karena menurutnya kelompok teroris menganggap polisi merupakan ancaman bagi tindakan mereka.
Periksa 9 Orang
Sejauh ini aparat Polda Jabar telah memeriksa tiga anggota keluarga dari Agus Sujatno alias Agus Muslim yang merupakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan keluarga pelaku diperiksa untuk menyelidiki keterkaitan antara keluarga pelaku dengan aksi bom bunuh diri itu. "Bila tiga anggota keluarganya tidak ada keterlibatan tentu akan dikembalikan," kata Ahmad di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah diperiksa oleh penyidik, di antaranya enam orang anggota Polsek Astanaanyar, sembilan orang warga sekitar, dan tiga orang anggota keluarga pelaku bom.
Selain melakukan pemeriksaan, Yani mengatakan polisi juga mengamankan 23 barang bukti yang terdiri dari serpihan bom, sejumlah selebaran kertas yang dibawa pelaku, sepeda motor pelaku, ponsel milik pelaku, hingga sejumlah rekaman kamera pengawas di sekitar Polsek Astanaanyar.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar, mengakibatkan 11 orang menjadi korban, di antaranya 10 anggota polisi dan satu warga. Dari 10 anggota polisi itu, satu polisi atas nama Aiptu Anumerta Sofyan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit, sedangkan sisanya mengalami luka-luka.
Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Barat Kombes Pol. Yuri Karsono menyebut pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno alias Agus Muslim membawa dua bom yang melekat di depan dan belakang badannya saat beraksi.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya