Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencegahan Penyakit

Pelaksanaan Imunisasi MR di Bawah Target

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pencegahan penyebaran penyakit campak dan rubella (MR) yang saat ini imunisasinya masih di bawah target harus melibatkan berbagai kementerian dan lembaga. Kekuatan paling menentukan ada di kepala daerah, jika kepala daerah berkomitmen dalam program imunisasi MR pasti berhasil.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Hindra Irawan Satari, mengatakan pencapaian target dari imunisasi MR perlu didukung berbagai pihak seperti kepala daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, termasuk Majelis Ulama Indonesia.

Menurut dia, kepala daerah yang sudah memahami pentingnya program imunisasi dalam mencegah penyebaran campak dan rubella akan bekerja agar anak-anak di wilayahnya diimunisasi.Namun, tentunya memerlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat baik Kementerian Kesehatan atau Kementerian Dalam Negeri dengan pemerintah daerah.

"Medan di daerah berbeda-beda di tiap kabupaten, maka kepala daerah harus memetakan daerah masing-masing untuk menyusun strategi yang tepat. Saya percaya pada kearifan lokal daerah. Kepala daerah punya teknik sendiri untuk laksanakan imunisasi," kata dia, di Jakarta, Kamis (1/11).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang, mengatakan koordinasi dengan kepala daerah dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Menurut Vensya, Kemendagri sudah mengirimkan surat edaran untuk pelaksanaan imunisasi MR kepada kepala daerah. Dalam surat edaran tersebut juga dijelaskan adanya sanksi administratif apabila suatu daerah tidak mencapai target cakupan imunisasi.

Selain dengan kepala daerah, Hindra juga mengatakan perlunya ada komitmen bersama dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan imunisasi di sekolah.

Hindra berpendapat Kemendikbud harus berkomitmen untuk dapat menyelenggarakan imunisasi di sekolah. "Tidak boleh ada sekolah yang tutup pintu terhadap imunisasi. Walau ada orang tua yang tidak bersedia, tidak usah menghalang-halangi anak lain diimunisasi," tegasnya.

Dalam dua bulan ditambah satu bulan masa kampanye imunisasi MR di 28 provinsi luar Pulau Jawa, capaian cakupan imunisasi secara nasional baru 66,9 persen dari yang ditargetkan 95 persen.

Imuniasi Dilanjutkan

Vensya Sitohang menegaskan bahwa pelaksanaan imunisasi MR dilanjutkan hingga mencapai target cakupan 95 persen hingga akhir tahun ini.

Ia mengatakan, provinsi dengan cakupan imunisasi MR terendah yaitu Aceh 7,98 persen, Sumatera Barat 38,08 persen, Riau 39,62 persen, Sumatera Utara 52,06 persen, dan Kepulauan Riau 55,58 persen.

Untuk itu, kata dia, Kementerian Kesehatan akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan langkah selanjutnya apabila pada masa tersebut capaian imunisasi MR belum mencapai target 95 persen.ang/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top