Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelajar Diingatkan untuk Gunakan Kendaraan Standar dari Pabrik

Foto : ANTARA/HO - Satlantas Polres Trenggalek

Petugas saat merazia kendaraan di salah satu kantong parkir di Trenggalek, Sabtu (23/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Trenggalek - Jajaran Satlantas Polres Trenggalek, Jawa Timur mengingatkan seluruh pelajar yang ke sekolah naik sepeda motor agar tertib dalam berlalu lintas dan menggunakan kendaraan standar setelan pabrik.

Imbauan itu disampaikan Unit Kamsel Satlantas Polres Trenggalek, Bripka Candra Kholifatul Huda, Minggu menindaklanjuti hasil razia ke sejumlah kantong parkir fi sekolah-sekolah setempat.

"Hasil razia kami sepekan terakhir banyak ditemukan kendaraan yang tidak sesuai spek teknisnya lagi. Knalpot dipasang bukan asli dari pabrikan, tapi menggunakan jenis knalpot bising, ban juga diganti jenis ban cacing (kecil) serta spion dicopot atau diganti modifikasi," kata Bripka Candra.

Kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis (spektek) itu ditemukan di kantong-kantong parkir pelajar di luar fasilitas yang disediakan pihak sekolah.

Sebab untuk bisa parkir di lingkungan sekolah terdapat aturan yang ketat.

"Sehingga bagi mereka yang secara usia memang belum memiliki SIM, apalagi yang kendaraan tidak standar dititipkan di luar sekolah," imbuhnya.

Kendati menjumpai banyak pelanggaran, polisi tidak langsung melakukan penilangan.

Mereka memberikan edukasi sekaligus teguran dan peringatan kepada siswa yang melanggar dengan pendampingan guru sekolah. Bahkan teguran dan peringatan itu tidak hanya sekali dilakukan.

"Jadi ini sebetulnya terobosan baru kita, karena kalau imbauan-imbauan saja tanpa diimbangi pengecekan di lapangan kurang efektif. Pertama kita ingatkan sampai dua kali lewat kegiatan-kegiatan kita yang dilakukan di lingkungan sekolah. Kalau masih tetap, terpaksa kita sanksi tilang," ujarnya.

Di Trenggalek, siswa yang ke sekolah naik sepeda motor cukup banyak.

Bahkan boleh dibilang mayoritas, terutama di sekolah-sekolah yang ada di pegunungan.

Maraknya pelajar bersepeda motor disebabkan di daerah pegunungan jarang ada kendaraan transportasi umum seperti umumnya di area perkotaan.

Namun di sisi lain, keselamatan pengguna kendaraan itu juga tak boleh terabaikan. Apalagi kalangan pelajar cukup menyumbang angka besar dalam rekapitulasi data kecelakaan.

"Ini adalah bentuk rasa sayang dan cinta kami kepada generasi penerus bangsa. Untuk itu kita lebih mengedepankan edukasi," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top