Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang - Hingga Akhir Tahun Pegadaian Akan “Refinancing” Rp4 Triliun

Pegadaian Emisi Obligasi Rp2,5 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menerbitkan surat utang tahap I tahun 2017 senilai 2,5 triliun rupiah. Jumlah penerbitan tahap pertama merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III sebesar enam triliun rupiah. Direktur Operasi dan Pemasaran Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengatakan penerbitan obligasi tahap pertama dibagi dalam tiga seri.

Untuk obligasi seri A menawarkan kupon 6,45-6,95 persen dengan tenor 370 hari. Sementara itu, seri B menawarkan kupon 7,25-7,75 persen dengan tenor tiga tahun, serta seri C menawarkan kupon 7,45-7,95 persen dengan tenor lima tahun. "Obligasi kami diterbitkan dalam tiga seri senilai 2,5 triliun rupiah," ungkap dia, di Jakarta, Selasa (29/8).

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pelunasan atau penurunan pinjaman sebagian utang bank dengan proporsi 58 persen, sedangkan sisanya sekitar 42 persen akan digunakan untuk memperkuat modal kerja. Obligasi Pegadaian memperoleh peringkat "idAAA" (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo.

Dengan begitu, Pegadaian mempunyai kemampuan lebih baik (superior) untuk memenuhi keuangan jangka panjang dibandingkan obligor lainnya. Penawaran awal (bookbuilding) akan dilakukan ada 29 Agustus sampai 11 September. Diharapkan pernyataan efek dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 September. Sementara untuk penawaran umum pada 25-28 September.

Bertindak sebagai penjamin emisi obligasi PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.

"Outstanding" Pinjaman

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian, Teguh Wahyono, menargetkan outstanding pinjaman yang disalurkan tahun ini sebesar 40,9 triliun rupiah. Posisi aset Pegadaian saat ini mencapai 47 triliun rupiah, terdiri dari ekuitas 17 triliun rupiah, sisanya 30 triliun rupiah dari utang. Adapun dari besaran utang 30 triliun rupiah, 15 persen dari penerbitan obligasi.

"Penerbitan obligasi akan dinaikkan karena bunganya lebih murah daripada pinjaman bank," ucap dia. Selama ini Perseroan lebih banyak mengandalkan pinjaman dari bank. Apalagi, Pegadaian punya stand by loan perjanjian dengan beberapa bank, sehingga bisa langsung cair. Hingga akhir tahun ini, Pegadaian akan melakukan refinancing berkisar 3-4 triliun rupiah.

Walau begitu, kebutuhan pendanaan Pegadaian tahun ini, menurut dia, bergantung pada kebutuhannya, tapi kemungkinannya tidak akan terlalu besar. "Cost of fund sebagian besar kita turunkan dengan refinancing," tambahnya. Pegadaian menargetkan hingga akhir tahun laba bersih bisa tumbuh double digit dari posisi tahun lalu.

Diharapkan laba bersih tumbuh di atas 10 persen sehingga bisa menjadi 2,5-2,6 triliun rupiah, dari raihan tahun lalu yang membukukan laba bersih sebesar 2,2 triliun rupiah. Pegadaian pun ke depannya akan mendorong penggunaan nontunai atau cashless, sehingga pembayarannya bisa melalui bank account, Himbara, atau juga emoney.

"Kami akan coba mengarah ke sana sehingga tidak perlu ada transaksi cash, tapi bisa virtual account," pungkasnya. Saat ini, Pegadaian memiliki satu kantor pusat, 12 kantor wilayah, 550 kantor cabang Pegadaian, 92 cabang Pegadaian syariah, 3.238 unit pelayanan cabang, dan 510 unit pelayanan cabang syariah.

Per 30 Juni 2017, Pegadaian telah memiliki 4.390 unit, jumlah nasabah aktif 8,08 juta orang, barang jaminan 12,31 juta potong, dan omzet 60,87 triliun rupiah. Posisi outstanding loan Pegadaian tercatat 35,78 triliun rupiah, kemudian pendapatan berhasil dibukukan 5,09 triliun rupiah, dan laba bersih 1,16 triliun rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top