Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 02 Mar 2018, 01:00 WIB

Peduli Seniman Indonesia, Martell Gelar Pameran Seni Kontemporer

Foto: KORAN JAKARTA/M YAZID

Lewat tajuk "Semesta Kecil di tengah-tengah Ladang Makna", produsen minuman Martell berkolaborasi dengan Edwin's Gallery menggelar pameran seni kontemporer yang bertempat di Edwin's Gallery, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Dengan menggandeng Danuh Tyas, selaku kurator dan didukung oleh 14 seniman Indonesia, pameran ini akan digelar selama 11 hari, mulai dari tanggal 01 Maret hingga 11 Maret 2018.

Edhi Sumadi, selaku Managing Director PT Pernod Ricard Indonesia mengungkapkan alasannya dalam memilih Edwin's Gallery sebagai tempat penyelenggaraan pameran seni kali ini. Edhi juga menyebutkan, bahwa Martell selalu menjaga konsistensinya dalam mendukung dunia seni di Tanah Air.

"Sebelumnya, kita telah bekerjasama dengan Edwin's Gallery sebanyak dua kali. Berdasarkan pengalaman, kita merasa cocok dengan pihak Edwin's Gallery dalam menggelar art exhibition," ujar Edhi Sumadi, di Edwin's Gallery, Kemang, Jakarta Selatan.

Bagi seorang seniman, karya seni memang merupakan sebuah perwujudan ide, cara pandang, serta buah hasil pemikiran mereka terhadap segala hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Dari lingkungan yang berbeda kemudian akan lahir pemikiran yang berbeda pula, sehingga menciptakan sebuah karya seni dengan ragam jenis yang unik dan khas. Dunia yang dimiliki oleh seorang seniman tentunya sangat luas. Banyak pula objek yang dapat diambil dari makna-makna lain tentang dunia sekitar sebagai bahan dasar munculnya sebuah ide. Buku, internet, serta perbincangan mereka dengan orang sekitar adalah tiga diantara sekian banyaknya sumber.

Dunia sekitar bukanlah lagi menjadi tempat di mana mereka hidup saja, tapi sudah menjadi elemen penting yang dapat "menghidupi" karyanya. Oleh karena itu, dunia sekitar dianalogikan sebagai "ladang makna" yang secara literatur dapat membuat gagasan berkarya seorang seniman tumbuh subur.

Danuh Tyas sebagai kurator kali ini didukung oleh 14 seniman Indonesia berbakat, di antaranya Abenk Alter, Anton Subiyanto, Emte (Muhammad Taufiq), Hendra 'Blankon' Priyadhani, I Putu Adi Suanjaya 'Kencut,' Michael Binuko, Ngakan Putu Agus Arta Wijaya, Nurrachmat Widyasena, Radhinal Indra, Rocka Radipa, Rudy Atjeh, Sekarputri Sidhiawati, Walid Syarthowi, dan Yosefa Aulia.

Meskipun ini merupakan pagelaran seni yang diadakan untuk ke-12 kalinya, Martell tetap tidak melupakan tujuan awal, yakni ingin memajukan dunia seni kontemporer Indonesia. "Agar di masa mendatang akan banyak pengakuan lebih dari dunia Internasional dan juga pasar domestik terkait dengan seni kontemporer yang negara ini miliki," tambah Edhi Sumadi. yzd/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.