Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pecinta Kucing Hati-Hati, Ini Tanda Kamu Punya Alergi Kucing Tanpa Kamu Sadari!

Foto : Unsplash | Mikhail Vasilyev

Ilustrasi Kucing.

A   A   A   Pengaturan Font

Siapa yang tak gemas dengan hewan berbulu yang satu ini? Kucing merupakan hewan yang paling mudah dirawat dan dijadikan teman bermain di rumah. Hewan ini mudah diajak bermain, lucu, cukup mudah dijinakkan dan suka tidur sepanjang hari. Bisa dibilang, hewan ini easy going, mudah beradaptasi dan tak punya rasa takut.

Meski kucing kerap tampil begitu memesona, tak semua orang dapat bercengkerama dengan hewan ini secara bebas. Ada kelompok orang yang bereaksi alergi jika berdekatan dengan makhluk tuhan paling menggemaskan ini.

Dalam mengenali gejalanya, ada orang-orang yang mengalami tingkat alergi yang rendah, sehingga ia tak menyadari bahwa makhluk berbulu didekatnya sedang menimbulkan reaksi menggelitik di badannya. Nah, berikut beberapa gejala yang menjadi tanda bahwa kamu sebenarnya memiliki alergi terhadap kucing.

1. Lelah Berkepanjangan.

Kamu pasti heran ketika mengetahui fakta yang satu ini. Kelelahan sepanjang waktu dapat menjadi salah satu reaksi tubuh kamu terhadap kucing. Hal ini disebut dengan brain fog, yakni kelelahan yang berkaitan dengan peradangan. Ketika zat-zat alergen masuk ke tubuh, sel-sel didalamnya akan mencoba untuk melawan gejala alergi. Hal ini menyebabkan hidung tersumbat, pola tidur yang bermasalah dan kurangnya istirahat. Inilah yang menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang parah.

2. Rasa Tidak Nyaman di Mata

Pernahkah kamu merasa iritasi mata, seperti mata merah, gatal atau berair, setelah berdekatan dengan kucing? Hal ini bisa jadi tanda bahwa tubuh kamu menolak keberadaan hewan itu di sekitarmu dengan menunjukkan reaksi tersebut. Sebab, meski kamu tak menyentuh kucing pun, jika berada di ruangan yang sama dan langsung terasa gatal, maka sudah pasti kamu punya alergi terhadap kucing. Biasanya alergi ini dipengaruhi oleh bulu kucing yang berterbangan di udara.

3. Muncul Ruam Gatal di Kulit.

Selain pada mata, reaksi alergi pada kucing juga dapat ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit. Hal ini disebut dengan dermatitis alergi. Gejala yang ditimbulkan dari kondisi ini ialah bercak merah pada kulit, eksim dan gatal-gatal.

4. Sakit Tenggorokan

Ketidak-tahuan kamu akan alergi kucing yang dialami dan tidak ditangani, dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh. Kondisi ini juga memicu terjadinya batuk dan bersin terus-menerus.

Selain sakit tenggorokan, alerginya juga dapat menyebablan post-nasal drip. Ini adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan lendir banyak dan tebal, yang mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan rasa sakit di area tersebut.

5. Gangguan Pernapasan

Inilah mengapa orang yang memiliki penyakit asma tidak disarankan untuk berdekatan dengan kucing, apalagi jika memiliki alergi. Sebab, zat yang menyebabkan alergi ini dapat masuk ke paru-paru dan menimbulkan gejala, seperti batuk, susah bernapas dan mengi.

Penelitian juga menyebut, alergi kucing dapat menyebabkan serangan asma akut yang memicu asma kronis. Hal ini diperparah dengan ditemuinya kasus yang menyatakan, 30 persen penderita asma dapat mengalami serangan asma yang parah, setelah bersinggungan dengan kucing.

Sebelum melangkah lebih jauh untuk hidup bersama dengan kucing, alangkah lebih baik untuk mempertimbangkan masalah kesehatan tersebut. Meski begitu, tetap sayangi dan hargai keberadaan kucing di sekitar kalian, ya!


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top