Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PDIP: Gelorakan Pemimpin Perempuan Pelopor dan Pejuang

Foto : ISTIMEWA

perempuan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyantomengajak seluruh perempuan untuk menggelorakan semangat kepemimpinan perempuan pelopor dan pejuang. "Mari gelorakan semangat kepemimpinan perempuan pelopor dan pejuang yang melekat pada jati diri budaya Indonesia," kata Hasto dalam acara peringatan ke-143 Kartini, di Jakarta, Kamis (21/4).

Acara tersebut bertema "Peran Partai dalam Pencegahan dan Pendampingan Kekerasan Perempuan dan Anak." Menurutnya, semangat kepemimpinan perempuan pelopor dan pejuang dapat mendobrak berbagai hambatan serta memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Hal tersebut telah dibuktikan RA Kartini. Sebagai sosok perempuan pelopor, Kartini berhasil mewujudkan emansipasi wanita. "Kartini merupakan perempuan pelopor yang tidak pernah menyerah menghadapi berbagai tantangan sehebat apa pun. Dia tetap menggelorakan nilai-nilai kemanusiaan serta cinta kasih, tanpa batas," tandasnya.

Bahkan, Presiden Pertama Ir Soekarno sengaja menetapkan Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan, bertepatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 1964. Bung Karno memandang perempuan berperan strategis mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Peran perempuan begitu strategis dalam pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Hasto. Kartini membangun imajinasi tentang masa. Selanjutnya, Hasto menyampaikan Soekarno dalam buku Sarinah: Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia minta para perempuan untuk membangun semangat juang dan tidak pernah menyerah.

Permintaan itu disampaikan Soekarno, karena dia memandang perempuan merupakan pembentuk budaya atau kultur. Hasto menambahkan, apabila ada kultur yang menempatkan perempuan hanya di belakang, sekadar menjadi teman pelengkap (konco wingking), dan dijadikan objek, hal tersebut menjadi tantangan bersama bangsa untuk kembali menggelorakan emansipasi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top