Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ideologi Negara -- Akan Ada Enam Rumah Ibadah di Universitas Pancasila

PDIP Berkomitmen Membumikan Pancasila

Foto : Istimewa

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto

A   A   A   Pengaturan Font

PDIP akan terus mengembangkan dialog agar penghayat kepercayaan dapat diperlakukan sama tanpa diskriminasi.

JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan partainya berkomitmen untuk terus membumikan Pancasila. Untuk itu, perlu disatukan tekat bersama untuk membumikan Pancasila sebagai the way of life serta semangat persatuan dan kesatuan harus terus dikembangkan.
"Kami akan terus mengembangkan dialog agar penghayat kepercayaan juga diperlakukan sama tanpa diskriminasi. Namun, seperti kata Bung Karno, semangat persatuan dan kesatuan harus dikembangkan," ujar Hasto, di Jakarta, Sabtu (25/4).
Hal itu disampaikan Hasto saat menerima audiensi dari Kelompok Masyarakat Adat dan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, di Kantor DPP PDIP, Jakarta. Menurut Hasto. PDIP berkomitmen untuk terus menjadi rumah kebangsaan bagi Indonesia Raya.

Teguhkan Komitmen
Lewat pertemuan ini, Hasto mengatakan PDIP ingin meneguhkan komitmen untuk kembali menggali nilai otentik khas Nusantara tersebut. Sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya, PDIP bersama pemerintahan Jokowi juga melindungi lewat pengakuan negara di kolom KTP untuk penghayat kepercayaan.
Perwakilan dari kelompok Masyarakat Adat dan Penghayat Kepercayaan Hadi Prajoko mengatakan pihaknya mengajukan sejumlah hal sebagai hasil pertemuan puluhan kelompok di Jawa Barat, sejak 21 April 2021.
Pertama, tambah Hadi, pihaknya mendorong pemahaman kebudayaan sebagai aspek seni pertunjukan, namun juga landasan budi pekerti dan tuntunan hidup.
"Kedua, dinamika di lapangan para penghayat membutuhkan suatu bentuk tempat pendidikan budaya spiritual dan pamujaan sebagai upaya pembentukan budi pekerti luhur," ujar Hadi.
Ketiga, kata dia, pentingnya payung hukum perlindungan atas terselenggaranya nilai luhur bangsa, khususnya terkait kehidupan masyarakat adat dan penghayat kepercayaan.
Keempat, perlu adanya penugasan lembaga negara yang mengurusi masyarakat adat yang tersebar di seluruh Indonesia. Institusi perlu dibentuk secara beradab dan bermartabat. Kelima, tambah Hadi, masyarakat adat dan kelompok penghayat mendorong agar salam "rahayu" menjadi salam nasional.
Anggota DPD dari daerah Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mendukung pembangunan lima rumah ibadah baru di lingkungan kampus Universitas Pancasila Jakarta. Ini akan menjadi yang pertama kali di Indonesia perguruan tinggi swasta ada lima rumah ibadah di kampus.
Universitas Pancasila Jakarta sedang membangun lima rumah ibadah baru yang letaknya saling bersebelahan yaitu Gereja Katolik, Gereja Protestan, Vihara (Budha), Hindu (Pura) dan Klenteng (Konghucu) sehingga nantinya ada enam rumah ibadah, di mana Masjid telah dibangun terlebih dahulu.
Arya atas nama DPD dan kekuatan politik akan berusaha untuk membantu, tidak saja untuk tempat ibadah Hindu tapi untuk semua rumah ibadah yang dalam proses pembangunan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top