
PBSI Soroti Penyelesaian Akhir Atlet
Ganda putri Indonesia Siti Fadia (kanan) dan Lanny Tria Mayasari, berhasil menjuarai Thailand Masters 2025, Thailand, Minggu (2/2).
Foto: Foto PP PBSIJAKARTA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan evaluasi setelah tim Indonesia hanya mampu meraih satu gelar dari empat turnamen yang diikuti pada awal tahun 2025. Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah penyelesaian akhir para atlet.
Sepanjang Januari 2025, Indonesia berpartisipasi dalam empat turnamen, dengan Thailand Masters sebagai ajang penutup. Dari kejuaraan tersebut, satu-satunya gelar diraih oleh pasangan ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sementara itu, tiga wakil lainnya yang berhasil mencapai final harus puas sebagai runner up.
Hasil di tiga turnamen lainnya; Indonesia Masters, Malaysia Open, dan India Open, juga belum membuahkan gelar. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, mencatat sejumlah aspek yang perlu dievaluasi untuk perbaikan ke depan.
- Baca Juga: Partai-partai superseru Liga Champions
- Baca Juga: Liverpool Keok Lewat Drama Adu Penalti dengan PSG
“Dari empat turnamen sejak Malaysia Open hingga Thailand Masters, saya mencatat bahwa atlet kita perlu penguatan dalam penyelesaian akhir, kemampuan menghadapi situasi kritis, serta pematangan pola permainan,” ujar Eng Hian dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (5/2).
Evaluasi ini akan menjadi dasar dalam pengembangan program latihan ke depan, termasuk peningkatan keterampilan individu di semua sektor. Selain itu, para atlet muda akan diberikan lebih banyak kesempatan bertanding guna menambah pengalaman dan meningkatkan daya saing mereka.
Meski hasil yang diperoleh belum maksimal, PBSI tetap mengapresiasi perjuangan para atlet dalam empat turnamen tersebut. Namun, ada berbagai aspek teknis maupun non-teknis yang masih perlu diperbaiki.
Lebih lanjut, Eng Hian menjelaskan bahwa dalam roadmap kepelatihan tahun 2025, para pelatih diberi kebebasan untuk mencoba berbagai kombinasi pasangan. Namun, pada 2026, pasangan-pasangan yang telah terbentuk diharapkan lebih permanen agar bisa fokus mengejar poin dan peringkat untuk kualifikasi Olimpiade 2028. ben/I-1
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan
Berita Terkini
-
Rehan/Gloria Gagalkan Balas Dendam Unggulan Kedua Asal Malaysia
-
Pakistan Lanjutkan Operasi Pembebasan 250 Sandera Kereta Api yang Dibajak Separatis
-
TPSR3R Jadi Sistem Andalan Banjarmasin untuk Tangani Darurat Sampah
-
Pemprov Maluku Berkonsultasi soal Pengelolaan Tambang Emas ke Kementerian ESDM
-
DKI Akan Membangun Tiga Tanggul Mitigasi usai Lebaran untuk Menanggulangi Rob