Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Indonesia Open 2019

PBSI Berharap Tunggal Putra

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A
A   A   A   Pengaturan Font

Harapan PBSI bisa terwujud jika para pemain berdisiplin dan melakukan persiapan yang matang.

JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengaku optimistis nomor tunggal putra bisa menjadi salah satu andalan di ajang Indonesia Open 2019 untuk menyabet gelar juara. Pasalnya penampilan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang dinilai terus mengalami perkembangan positif membuat Susy menaruh harapan di nomor tersebut. Indonesia Open 2019 akan berlangsung pada 16-21 Juli di Istora Senayan, Jakarta.

"Kalau lihat progres tunggal putra memang bagus, meskipun tingkatnya masih belum tinggi tapi paling tidak ada peningkatan dari kepercayaan diri mereka. Saya rasa tunggal putra punya peluang, jadi ajang pembuktian bagi mereka," kata Susy dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (26/6).

Berdasarkan hasil undian yang dirilis situs Federasi Badminton Dunia (BWF), Jonatan dan Ginting berada di pool atas, sedangkan Tommy Sugiarto menempati pool bawah.

Di babak pertama Ginting akan bertemu dengan Lu Guangzu dari Tiongkok, dan jika lolos hingga perempat final kemungkinan besar akan terjadi pertemuan yang dinanti-nanti para pecinta bulutangkis yaitu duel antara Ginting dan Kento Momota, unggulan nomor satu dunia asal Jepang.

Sementara itu Jonatan bakal bertemu dengan Rasmus Gemke (Denmark) dan diperkirakan akan bertemu dengan Chou Tien Chen, pemain andalan Taiwan, jika langkahnya mulus hingga perdelapan besar.

Sedangkan Tommy Sugiarto sudah harus berhadapan dengan pemain unggulan di laga pertama yaitu Chen Long dari Tiongkok. Jika berhasil membuat kejutan dan lolos ke perempat final, ia berpeluang besar akan berjumpa dengan Shi Yuqi, unggulan kedua dari Tiongkok.

Indonesia Open 2019 merupakan salah satu dari tiga turnamen bulutangkis berkelas Super 1000, dengan total hadiah yang ditawarkan mencapai 17,6 miliar rupiah.

Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra mengatakan, pihaknya yakin harapan PBSI bisa terwujud jika para pemain berdisiplin. "Saya rasa mereka bisa mengatasi (lawan-lawan), asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti," ucap Hendry di laman resmi PSBSI.

"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara. Dari mana dasarnya? Lihat head to head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota, Chou Tien, (Viktor) Axelsen, pernah menang kalah. Ketemu Shi Yuqi, (Kidambi) Srikanth, sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada," tutur Hendry.

Tunggal Putri

Sementara itu Susy mengakui mengakui jika hingga saat ini PBSI masih berjuang untuk mengejar ketertinggalan tim tunggal putri. Saat ini nomor tunggal putri dinilai Susy menjadi sektor yang paling tertinggal dibanding empat sektor lainnya di pelatnas.

Hadirnya Rionny Mainaky yang kini menjadi kepala pelatih tunggal putri, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan prestasi Gregoria Mariska Tunjung cs.

"Saat ini tunggal putri yang harus ekstra kerja keras, makanya kenapa saya bawel ngomong terus, bukan menganakemaskan tunggal putri, tapi saya mau memacu semangat mereka. Saya bilang 'saya nggak terima, lho. Kita tuh bisa, bukannya nggak bisa, walaupun cuma satu orang, tapi bisa'. Bagaimana caranya menemukan yang satu orang ini," kata Susy.

Susy juga mengungkapkan beberapa pemain yang sudah memiliki persiapan begitu bagus di latihan, namun tidak bisa mengeluarkan kemampuannya saat bertanding. "Di lapangan itu harus kejar bola ke manapun, mungkin ini sepertinya sepele, tapi kan kebiasaan. Makanya mindset-nya harus diubah, sikapnya diubah," ujarnya. S-1

Komentar

Komentar
()

Top