Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Flora dan Fauna

PBB: Perdagangan Ilegal Tanaman dan Satwa Liar Masih Marak

Foto : AFP/ARIANDI

Petugas membawa harimau yang diawetkan sebelum memusnahkan barang-barang perdagangan satwa liar mulai dari trenggiling, penyu, dan satwa langka lainnya, beberapa waktu lalu. PBB mengatakan perdagangan satwa liar secara keseluruhan belum berkurang secara substansial selama dua dekade.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kejahatan terhadap satwa liar seperti pengumpulan tanaman sukulen dan anggrek langka secara ilegal, dan perdagangan berbagai jenis reptil, ikan, burung, dan mamalia telah memainkan peran penting dalam kepunahan lokal atau global," katanya.

Dari tahun 2015 hingga 2021, penyitaan 13 juta item menunjukkan perdagangan ilegal sekitar 4.000 spesies tumbuhan dan hewan di 162 negara dan wilayah, kata laporan itu. Spesies yang paling umum terlibat adalah karang (16 persen), buaya (9 persen), dan gajah (6 persen).

Perburuan Liar

Titik terang yang jarang terjadi adalah upaya memerangi perdagangan gading gajah dan cula badak, kata laporan itu, seraya menunjuk pada penurunan perburuan liar, tingkat penyitaan, dan harga pasar selama dekade terakhir.

Sebelumnya dilaporkan populasi harimau dan macan tutul liar di Tiongkok timur laut mengalami peningkatan yang stabil, dengan lebih dari 35 bayi harimau dan macan tutul lahir dalam setahun terakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top