Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kunjungan Kenegaraan

Paus Serukan Perlakuan yang Lebih Baik ke Pekerja di PNG

Foto : ANTARA/ANADOLU

Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus, menyerukan perlakuan yang lebih baik terhadap pekerja di Papua Nugini, negara dengan 600 pulau di Pasifik Barat Daya yang menjadi target utama perusahaan-perusahaan internasional untuk gas, emas, dan cadangan lainnya.

Paus, yang berkunjung ke Papua Nugini sebagai bagian dari perjalanan 12 hari keempat negara ini, mengatakan sumber daya alam Papua Nugini ditakdirkan oleh Tuhan untuk seluruh masyarakat.

"Bahkan, jika para ahli dari luar dan perusahaan-perusahaan internasional besar harus terlibat dalam pemanfaatan sumber daya ini, sudah sepantasnya kebutuhan masyarakat setempat diberikan pertimbangan yang semestinya ketika mendistribusikan hasil dan mempekerjakan pekerja," kata Paus Fransiskus.

"Itu untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka," kata Paus Fransiskus seperti diberitakan Reuters, Sabtu (7/9).

Seperti dikutip dari CNN, Paus juga mengatakan sumber daya alam harus dikembangkan secara berkelanjutan yang meningkatkan kesejahteraan semua orang, tidak mengecualikan siapa pun, melalui ... kerja sama internasional, saling menghormati, dan perjanjian yang menguntungkan semua pihak.

Papua Nugini memiliki beberapa endapan emas terbesar yang diketahui dan merupakan pengekspor utama gas alam dan minyak. Pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri James Marape sejak 2019 telah berupaya meningkatkan manfaat lokal dari proyek-proyek yang dilakukan konglomerat internasional, seperti Exxon Mobil Corp XOM.N dan Newcrest Mining.

Krisis Modal Manusia

Pembaruan ekonomi pada Mei 2024 mengatakan pertumbuhan di negara itu hanya 2,7 persen tahun lalu. Bank Dunia mengatakan negara itu mengalami krisis modal manusia, dengan hampir setengah dari anak-anak menunjukkan pertumbuhan yang terhambat.

Dalam pidatonya kepada otoritas politik di negara itu, Paus juga menyampaikan seruan sepenuh hati untuk mengakhiri serentetan kekerasan etnis yang telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai rumah bagi ratusan suku, Papua Nugini memiliki sejarah panjang perang etnis. Serangan kekerasan di tiga desa terpencil pada bulan Juli keungkinan menewaskan sedikitnya 26 orang.

Paus Fransiskus mengatakan harapan khususnya adalah kekerasan suku akan berakhir. Dia mengatakan bahwa dia memohon rasa tanggung jawab setiap orang untuk menghentikan spiral kekerasan dan sebagai gantinya dengan tegas memulai jalan yang mengarah pada kerja sama yang bermanfaat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top