Paus Promosikan Dialog Antarbudaya dan Antaragama dalam Lawatan ke Asia
Paus Fransiskus memberkati umat dari jendela Istana Apostolik yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (14/7), saat Doa Angelus mingguan. Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura dari tanggal 2 hingga 13 September.
SINGAPURA - Uskup Paul Desmond Tighe, salah satu pejabat kunci yang mengawasi urusan kebudayaan di Vatikan, baru-baru ini mengatakan Paus Fransiskus telah lama ingin mengunjungi Asia dan akan berusaha untuk mempromosikan dialog antarbudaya dan antaragama selama kunjungannya mendatang.
Dikutip dari The Straits Times, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura dari tanggal 2 hingga 13 September. Menurut jadwal, dia akan bertemu dengan para kepala negara, kelompok pemuda, pendeta Katolik setempat, para misionaris dan umat paroki sambil memimpin empat misa publik di stadion-stadion di Jakarta, Port Moresby, Dili, dan Singapura.
"Saya pikir dia selalu terpesona dengan Asia, dan ingin menghabiskan waktu di sana. Ini adalah bentuk dukungan bagi gereja lokal dan negara setempat serta untuk belajar dari mereka," tambah Uskup Tighe.
Di Jakarta, Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Lebih dari 3 persen dari hampir 280 juta penduduk Indonesia beragama Katolik.
"Ia juga tertarik dengan masa depan gereja. Terkadang (ketika) kita memikirkan gereja dan model Gereja kita, kita memikirkan model Barat," kata Uskup Tighe.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya