Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesan Paskah

Paus Mengkritik Ketidakadilan dan Menyerukan Perdamaian

Foto : ANDREAS SOLARO/AFP

MISA PASKAH I Paus Fransiskus memimpin Misa Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (9/4).

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam Pesan Paskah saat memimpin Misa Malam Paskah atau "Vigil Easter", pada Sabtu (8/4) malam, di Basilika Santo Petrus Vatikan, mengkritik "angin perang dingin" dan ketidakadilan lainnya.

Seperti dikutip dari The Straits Times, Paus yang kini berusia 86 tahun itu melewatkan acara di luar ruangan pada Jumat malam karena suhu dingin yang tidak sesuai musim di Roma. Dokter pribadinya pun memerintahkan agar lebih berhati-hati, terutama setelah dia sempat dirawat di rumah sakit pada akhir Maret karena bronkitis.

Paus yang tampak sehat selama misa Paskah, apalagi bersamaan dengan melakukan pembaptisan kepada delapan orang dewasa yang berpindah agama menjadi Katolik.

Setelah memulai misa, di bagian belakang gereja tampak dengan penerangan tradisional lilin Paskah yang besar, dia dibantu dengan kursi roda ke arah altar untuk memimpin misa. Paskah adalah hari terpenting dalam kalender liturgi Katolik dan Kristen karena memperingati hari kebangkitan Yesus dari kematian setelah disalib.

Dalam homilinya, yang dibacakan di hadapan sekitar delapan ribu umat yang menghadiri ibadah malam Paskah itu, Paus menyampaikan tentang kepahitan, dan kekecewaan yang dirasakan banyak orang saat ini.

"Kita mungkin merasa tidak berdaya dan putus asa di hadapan kekuatan jahat, konflik yang menghancurkan hubungan, sikap penuh perhitungan dan ketidakpedulian yang tampaknya berlaku di masyarakat, kanker korupsi, penyebaran ketidakadilan, angin perang dingin," jelas Paus.

Pemimpin Umat Katolik itu juga menyerukan diakhirinya semua perang, dan sejak Russia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dia berulang kali menyebut Ukraina dan rakyatnya sebagai "martir".

Saat membaca homili dengan suara yang kuat dan percaya diri, Paus mengatakan bahwa bahkan ketika orang merasa sumber harapan telah mengering, penting untuk tidak membeku dalam rasa kekalahan, tetapi mencari "kebangkitan batin" dengan bantuan Tuhan.

Berkat dan Pesan

Paus Fransiskus mengakhiri perayaan Pekan Suci pada hari Minggu dengan memimpin Misa hari Paskah di Lapangan Santo Petrus dan menyampaikan berkat dan pesan "Urbi et Orbi" (untuk kota dan dunia) dua kali setahun dari balkon luar pusat Basilika Santo Petrus.

Dalam doanya, dia memohon penghiburan kepada mereka yang terluka dan semua orang yang kehilangan orang yang dicintai karena perang, dan mengabulkan bahwa para tahanan dapat kembali dengan selamat dan sehat ke keluarga mereka. "Buka hati seluruh komunitas internasional untuk berjuang mengakhiri perang ini dan semua konflik dan pertumpahan darah di dunia kita," imbau Paus.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top