Rabu, 25 Des 2024, 09:34 WIB

Paus Fransiskus Serukan Keberanian untuk Memperbaiki Dunia

Paus Fransiskus 'membuka' Pintu Suci untuk meresmikan Yubelium 2025.

Foto: Vatican News

VATICAN CITY - Paus Fransiskus mengatakan kisah kelahiran Yesus sebagai anak seorang tukang kayu yang miskin hendaknya menanamkan harapan bahwa semua orang dapat memberi dampak pada dunia, saat Paus memimpin umat Katolik Roma di seluruh dunia merayakan Natal pada hari Selasa (24/12).

Paus Fransiskus, yang merayakan Natal ke-12 dalam masa kepausannya, memimpin Misa Malam Natal yang khidmat di Basilika Santo Petrus dan membuka Tahun Suci Katolik 2025.

Dalam khotbah yang difokuskan pada keutamaan harapan, yang juga merupakan tema Tahun Suci, Paus mengatakan harapan "adalah panggilan untuk tidak menunda, untuk tidak tertahan oleh kebiasaan lama kita, atau berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau malas".

"Harapan memanggil kita ... untuk marah terhadap hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya," katanya.

Tahun Suci Katolik, yang juga dikenal sebagai Yubelium, dianggap sebagai masa damai, pengampunan, dan pengampunan dosa. Yubelium biasanya terjadi setiap 25 tahun. Para peziarah yang datang ke Roma selama tahun tersebut dapat memperoleh indulgensi khusus, atau pengampunan atas dosa-dosa mereka. Yubelium ini akan berlangsung hingga 6 Januari 2026.

Pada awal upacara hari Selasa, Paus Fransiskus mengawasi pembukaan Pintu Suci berpanel perunggu khusus di Basilika Santo Petrus, yang hanya dibuka selama tahun Yubelium. Vatikan memperkirakan hingga 100.000 peziarah akan melewati pintu tersebut setiap hari tahun depan.

Pada Misa kepausan untuk ribuan orang di Basilika Santo Petrus dan ribuan lainnya yang menonton melalui layar di alun-alun di luar, Paus juga mengulangi seruan sebelumnya bagi negara-negara maju untuk menggunakan Yubelium guna mengurangi beban utang yang dihadapi oleh negara-negara berpenghasilan rendah.

"Yobelium memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mengikat kita untuk mengubah dunia kita," kata Paus. "Masa yubelium bagi negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil; masa yubelium bagi semua orang yang terjerat dalam bentuk perbudakan lama dan baru."

Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun bulan ini, telah menderita flu. Ia tampak dalam kondisi baik pada Selasa malam, meskipun suaranya sedikit serak.

Pada hari Rabu, Paus akan menyampaikan pesan dan berkat Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia) pada Hari Natal.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: CNA

Tag Terkait:

Bagikan: