Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Kebencian Etnis

Foto : AFP/VATICAN MEDIA

Tinggalkan Sudan Selatan l Paus Fransikus diantar oleh Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, saat pemimpin Gereja Katolik Roma itu mengakhiri kunjungannya ke negara Afrika itu pada Minggu (5/2). Pada misa terbuka pada akhir kunjungannya ke Sudan Selatan, Paus Fransiskus meminta agar warga Sudan Selatan mengakhiri kebencian etnis.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat berada di Sudan Selatan, Paus Fransiskus menyerukan agar orang-orang di Sudan Selatan menyingkirkan kebencian setelah terjadi perang saudara dimana antar kelompok etnis saling serang pada 2013 lalu.

JUBA - Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, pada Minggu (5/2) mengimbau kepada orang-orang Sudan Selatan untuk meletakkan "senjata kebencian" mereka. Seruan itu diucapkan Paus Fransiskus dalam misa terbuka pada hari terakhir kunjungannya ke negara yang dirusak oleh kekerasan dan kemiskinan itu.

"Mari kita letakkan senjata kebencian dan balas dendam. Mari kita atasi ketidaksukaan dan kebencian yang lama kelamaan menjadi kronis dan berisiko mengadu domba suku dan kelompok etnis satu sama lain," ucap Paus Fransiskus, pada misa terbuka yang dihadiri sekitar 70.000 orang yang berkerumun di Mausoleum John Garang, Juba.

Ini adalah kunjungan pertama Paus Fransiskus ke negara yang sebagian besar Kristen itu sejak mencapai kemerdekaan dari Sudan yang berpenduduk mayoritas Muslim pada 2011. Setelah berpisah, Sudan Selatan kemudian terjerumus ke dalam perang saudara pada 2013 dengan kelompok etnis saling serang.

Paus Fransiskus singgah di Sudan Selatan setelah kunjungan selama empat hari ke Republik Demokratik Kongo, negara kaya sumber daya lainnya yang juga dilanda konflik terus-menerus dan juga sering diabaikan oleh dunia. Perjalanan ke kedua negara Afrika ini awalnya dijadwalkan pada 2022 lalu, tetapi harus ditunda karena Paus Fransiskus mengalami masalah dengan lututnya. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top