Paus Fransiskus ke Timor Leste, Kemenag Lakukan Koordinasi Perbatasan
Koordinasi antara Kementerian Agama (Kemenag) RI dengan pemangku kepentingan terkait dalam mempersiapkan adanya kemungkinan umat Katolik di perbatasan Nusa Tenggara Timur yang akan melakukan ziarah ke Timor Leste saat kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus.
Jakarta - Menjelang kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Timor Leste, Kementerian Agama (Kemenag) RI melakukan koordinasi dengan perbatasan Indonesia-Timor Leste di sejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang ingin bertemu Paus.
Uskup Keuskupan Atambua, NTT Mgr Dominikus Saku melalui keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi pendaftaran umat yang berada di bawah naungannya untuk mengikuti kegiatan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta, namun hingga kini belum ada peserta yang mendaftar.
"Kami menduga kebanyakan umat akan lebih memilih untuk pergi ke Timor Leste. Kami berkomunikasi dengan para uskup di Timor Leste sebagai keuskupan tetangga. Dari hasil komunikasi tersebut, kita diperkenankan untuk mengikutsertakan jumlah umat 10 ribu untuk ziarah iman saat kunjungan Paus ke Timor Leste," katanya.
Fenomena tersebut mendapat perhatian secara khusus oleh Kemenag RI. Sehingga, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kemenag RI Suparman menyatakan akan melayani minat masyarakat tersebut dengan baik.
"Umat Katolik WNI di perbatasan yang akan melintas menuju Timor Leste, menghadiri, dan mengikuti Misa Agung yang akan berlangsung di Lapangan Tasi ToluTimor Leste pada 10 September 2024, (harus) terjamin keamanan, tertib administrasi, dan terlayani dengan baik," kata Suparman.
Suparman menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait, seperti mendatangi Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Atambua, Kepala Daerah dari Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain dan Motamasin, Imigrasi, Bea Cukai, hingga TNI/Polri.
Ia menegaskan semua ini dilakukan dalam rangka memastikan jumlah umat Katolik yang akan melintas menuju Timor Leste, sekaligus titik pengecekan perlintasan umat, identifikasi masalah yang berpotensi muncul pada saat ziarah umat ke Timor Leste, dan peluang alternatif solusi yang dapat ditawarkan.
Upaya tersebut mendapatkan respons positif dari Kepala Imigrasi Timor Leste di perbatasan Motamasin, Sergio Gusmain. Ia menjelaskan Pemerintah Timor Leste dengan senang hati siap menerima umat Katolik Indonesia di perbatasan yang akan melintas ke Timor Leste.
"Kami sudah diperintahkan dari Pemerintah Timor Leste untuk memberikan pelayanan baik kepada umat Katolik Indonesia yang akan melintas. Kami minta agar mereka masuk melalui pintu yang benar. Kami jamin semua aman, tak susah makan, minum, dan semua baik," tutur Sergio.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya