Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Paus Fransiskus Imbau Rakyat Italia Tak Lengah Usai Puncak Wabah

Foto : ANTARA/REUTERS/HO-Vatican Media

Sejumlah warga menghadiri ibadad dengan tetap menjaga jarak sosial ketika Paus Fransiskus memimpin doa Regina Coeli dari jendelanya di Lapangan Santo Petrus yang baru dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena penyebaran wabah penyakit virus korona, di Vatikan, (31/5).

A   A   A   Pengaturan Font

VATICAN CITY - Paus Fransiskus pada Minggu (7/6) mengimbau masyarakat Italia untuk tidak lengah terhadap ancaman virus korona setelah angka kasus infeksi di wilayah itu mulai menurun, serta meminta mereka tetap mematuhi anjuran kesehatan dari pemerintah.

Dalam pidato Minggu di hadapan ratusan orang di Lapangan Santo Petrus, Vatican City, Paus Fransiskus mendapat sambutan tepuk tangan ketika menyebut bahwa kehadiran umat di sana, walaupun lebih sedikit daripada biasanya, adalah pertanda Italia telah melalui tahap kritis pandemi Covid-19.

"Berhati-hatilah. Jangan merayakan kemenangan terlalu awal," kata dia memperingatkan, di luar teks pidato yang telah disiapkan.

Hingga hari ini, hampir 34.000 orang meninggal dunia di Italia akibat terjangkit Covid-19. Angka itu tercatat sebagai yang tertinggi keempat di seluruh dunia, di bawah AS, Inggris, dan Brasil.

Namun, angka kematian harian telah turun dari hampir 1.000 pada beberapa bulan lalu menjadi 72 pada Sabtu (6/6). Dengan kondisi itu, Italia telah memasuki tahap terakhir pelonggaran pembatasan sosial sejak 3 Juni, di mana masyarakat boleh berpergian antarwilayah lagi.

Sebagian masyarakat, terutama kaum muda Italia, meremehkan aturan pembatasan sosial dan penggunaan masker di tempat umum, sementara pemerintah memperingatkan kemungkinan terjadinya gelombang kedua wabah.

"Kita masih harus mengikuti aturan. Puji Tuhan, kita telah melewati bagian terburuk, tetapi tetaplah patuh pada imbauan yang ditetapkan pemerintah," ujar Paus Fransiskus.

Paus menambahkan, masyarakat Italia tidak boleh sampai lupa bahwa virus korona masih merenggut banyak nyawa di belahan dunia yang lain.

"Mengerikan," kata Paus setelah mengatakan dirinya mendengar berita bahwa di suatu negara ada seorang yang meninggal dunia setiap satu menit akibat wabah ini, tanpa menyebutkan nama negara yang dimaksud.

Sebelumnya kantor Reuters memberitakan, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, dikecam kaum oposisi dan aktivis di negerinya karena jumlah korban kematian akibat virus korona mencapai lebih dari 36.499 melewati negeri mana pun kecuali Amerika Serikat, yang mencapai 112.469. Di Brasil, setiap orang meninggal dalam setiap menit. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top