Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I WFP: 3,4 Juta Warga Myanmar Terancam Kelaparan

Paus Fransiskus Dukung Pemberian Bantuan untuk Pengungsi

Foto : AFP

Demo Antikudeta l Para pengunjuk rasa memberi salam hormat tiga jari saat mereka mengikuti aksi demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada Sabtu (19/6). Mereka juga turun ke jalanan untuk memberikan penghormatan pemimpin sipil Myanmar tersingkir, Aung San Suu Kyi, yang pada hari itu berulang tahun.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu pada Sabtu (19/6) dilaporkan bahwa para pengunjuk rasa antikudeta di Myanmar kembali turun ke jalan sambil mengenakan bunga di rambut mereka. Hal itu mereka lakukan karena pada Sabtu merupakan hari ulang tahun Suu Kyi yang saat ini masih dalam tahanan rumah dan pekan depan rencananya akan menghadapi sidang pengadilan lagi. Bunga yang diselipkan ke dalam sanggul, telah lama menjadi ciri khas Suu Kyi yang kini telah berusia 76 tahun.

Di Yangon, para pengunjuk rasa terlihat membentangkan spanduk di tiang listrik yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi dan mengekspresikan solidaritas. "Selamat Ulang Tahun Ibu Aung San Suu Kyi. Kami akan tetap mendukungmu," demikian bunyi tulisan di spanduk.

Sementara itu Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (18/6) telah mengeluarkan resolusi yang isinya menyerukan negara-negara anggotanya untuk mencegah aliran senjata ke Myanmar sebagai tanggapan atas kudeta yang dilakukan junta.

Menanggapi keluarnya resolusi itu, junta di Myanmar mengeluarkan pernyataan yang menolak resolusi tersebut pada Sabtu malam.

"Tindakan campur tangan dalam urusan internal yang melanggar kedaulatan (negara) tidak akan diterima," kata pernyataan itu. "Myanmar menolak resolusi tersebut secara keseluruhan," pungkas mereka. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top