Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencegahan Berita Bohong

Paus Fransiskus: Disinformasi sebagai Dosa Pertama Jurnalisme

Foto : TIZIANA FABI / AFP

Paus Fransiskus memberikan berkat kepada umat Katolik dari jendela istana apostolik yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan saat doa Angelus mingguan, Minggu (27/8). Paus meminta para jurnalis untuk melaporkan yang tepat, lengkap dan benar, bukan memberitakan sepihak.

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, mengecam disinformasi dan penyebaran berita palsu dalam upaya mempengaruhi opini publik sebagai pelanggaran jurnalisme utama. "Disinformasi adalah dosa pertama, kesalahan jurnalisme," kata Paus Fransiskus kepada wartawan Italia pada pertemuan di Vatikan, saat memberikan penghargaan jurnalisme, Sabtu (26/8).

Dikutip dari Agence France- Presse (AFP), menurut pernyataan Vatikan yang diterjemahkan atas komentarnya, sosok yang dikenal luas sebagai komunikator yang cerdas ini kembali menggunakan istilah "dosa" untuk menyebutkan empat kelakuan buruk media.

"Disinformasi, ketika jurnalisme tidak menginformasikan atau menginformasikan dengan buruk, fitnah (kadang-kadang digunakan), pencemaran nama baik, yang berbeda dengan fitnah tetapi menghancurkan, dan yang keempat adalah skandal cinta," katanya.

Paus Fransiskus prihatin, misalnya, mengenai manipulasi yang dilakukan oleh yang dengan sengaja menyebarkan berita palsu untuk mengarahkan opini publik. Paus mendesak "bangkitnya kembali tanggung jawab" khususnya ketika Eropa bergulat dengan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Suara Perdamaian

Secara khusus, Paus Fransiskus berharap agar ruang diberikan kepada suara-suara perdamaian, kepada mereka yang berkomitmen untuk mengakhiri konflik ini dan banyak konflik lainnya.

Paus berusia 86 tahun tersebut telah berinteraksi secara luas dengan media sejak menjadi pemimpin dari 1,3 miliar umat Katolik di dunia pada 2013, tampil santai dan ekspansif dalam wawancara, jauh berbeda dari pendahulunya Benediktus XVI.

Awal tahun ini, sebuah film dokumenter yang menunjukkan pertemuannya dengan sejumlah kaum muda, Conversations with the Pope, dirilis di layanan streaming Disney+.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top