Paus Fransiskus Dirawat di RS Setelah Alami Infeksi Pernapasan
Paus Fransiskus berbicara dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan, 29 Maret 2023.
VATIKAN - Paus Fransiskus mengalami infeksi pernapasan dan harus dirawat di rumah sakit untuk, kata Vatikan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/3t).
Pernyataan itu mengatakan Paus Fransiskus (86) dibawa ke RS Gemelli Roma setelah mengeluh kesulitan bernapas selama beberapa hari terakhir.Tes menunjukkan dia mengalami infeksi tetapi tidak memiliki Covid-19.
"Paus Fransiskus tersentuh dengan banyaknya pesan yang diterima dan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kedekatan dan doanya," kata Vatikan.
Paus Fransis kadang-kadang mengalami sesak napas dan rentan terhadap masalah pernapasan, salah satu paru-parunya diangkat pada awal usia 20-an ketika berlatih menjadi pendeta di negara asalnya Argentina.
Terakhir ia dirawat inap menjelang kebaktian Minggu Palem pada 2 April yang menandai dimulainya minggu sibuk menjelang Minggu Paskah pada 9 April. Kondisinya sempat menimbulkan keraguan apakah Paus dapat memimpin mereka seperti biasa.
Kesehatan Paus Francis semakin menarik perhatian dalam dua tahun terakhir. Dia menjalani operasi usus besar dan mulai menggunakan kursi roda atau tongkat karena sakit kronis di salah satu lututnya.
Vatikan awalnya mengatakan Paus dibawa ke rumah sakit pada hari Rabu untuk jadwal pemeriksaan.Tetapi media Italia melaporkan, dia dibawa dengan ambulans setelah membatalkan wawancara televisi pada menit terakhir.
Saat menghadiri audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus pada pagi hari, Paus Fransis masih tampak sehat.
Kondisi Kesehatan
Pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik Roma di dunia menderita divertikulitis, suatu kondisi yang dapat menginfeksi usus besar. Dia dioperasi di RS Gemelli pada 2021 untuk mengangkat sebagian usus besarnya.
Pada Januari, kondisinya kembali baik dan berat badannya bertambah, tetapi dia tidak terlalu khawatir.
Paus Fransis mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara tahun lalu, dia memilih untuk tidak menjalani operasi pada lututnya yang bermasalah karena tidak ingin mengulangi efek samping negatif jangka panjang dari anestesi yang dideritanya setelah operasi 2021.
Juli lalu, sekembalinya dari perjalanan ke Kanada, Fransis mengakui usianya yang semakin lanjut dan kesulitan berjalannya mungkin mengantarkan fase kepausannya yang baru dan lebih lambat.
Namun sejak itu dia telah mengunjungi Kazakhstan dan Bahrain dan melakukan perjalanan ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan.
Paus juga berkomitmen mengunjungi Hungaria pada akhir April, Portugal pada Agustus, dan kota Marseille di Prancis pada September.Dia mengatakan, jika bisa diatur, dia ingin terbang dari Marseille ke Mongolia.
Setelah memuji keputusan bersejarah mendiang pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada 2013, Paus Fransis mengindikasikan akan mengikutinya hanya jika dia benar-benar tidak mampu.
Ditanya oleh televisi Swiss Italia RSI dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada 12 Maret, kondisi apa yang membuatnya berhenti, Paus berkata: "Kelelahan yang tidak membuat Anda melihat sesuatu dengan jelas. Kurangnya kejelasan, mengetahui bagaimana mengevaluasi situasi."
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya