Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sanksi Ekonomi - Saudi Pemasok Minyak Mentah Terbesar

Patuhi AS, Jepang Setop Impor Minyak Mentah dari Iran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Distributor utama minyak Jepang akan menghentikan impor minyak mentah dari Iran pada Oktober. Mereka akan beralih ke produsen lain di Timur Tengah, untuk mematuhi sanksi dari Amerika Serikat.


Harga minyak Iran lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Pengalihan impor minyak ke produsen lain akan meningkatkan biaya distributor dan dapat menyebabkan harga bensin lebih tinggi di Jepang. Demikian dilaporkan Times of Japan, Senin (3/9).


Harga eceran rata-rata untuk satu liter bensin reguler di Jepang di atas 150 Yen (20.000 rupiah) sejak akhir Mei, sementara pada 27 Agustus, harga berkisar di 151.80 Yen (20.282 rupiah).


Donald Trump telah menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional 2015 yang ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar lain. Kebijakan AS itu berujung pada penetapan kembali beberapa sanksi terhadap Iran, termasuk impor minyak.


AS menyerukan negara-negara dunia menghentikan impor minyak dari Iran pada 4 November dan akan mengenakan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan yang menolak mematuhi sanksi impor minyak Iran tersebut.


Jepang telah meminta pengecualian terhadap sanksi AS ini, karena impor minyak mentah Iran baru-baru ini sedang turun.

Tapi distributor minyak utama membuat pengaturan untuk transportasi dan pembayaran lunas sebelum mengalihkan minyak Iran ke pemasok lain untuk menutup hilangnya pasokan Iran.


Selama masa sanksi anti-Iran sebelumnya, Jepang dan Korea Selatan, telah mendapat pengecualian yang memungkinkan mereka untuk membeli volume terbatas minyak Iran.


Menyulitkan Distributor


Pemimpin JXTG Nippon Oil & Energy Corp dan distributor minyak lainnya perlu memutuskan pada awal bulan ini apakah akan terus mengimpor minyak Iran pada waktunya untuk membuat pengaturan ulang yang diperlukan.


Langkah terbaru juga muncul ketika bank-bank besar Jepang bersiap untuk menghentikan transaksi yang terkait dengan Iran.

Kondisi ini tentu saja akan menyulitkan distributor untuk memproses pembayaran bahkan jika mereka memutuskan untuk terus membeli minyak Iran.


Kurangnya sumber daya alam Jepang menyebabkan mereka sangat bergantung pada impor energi. Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 80 persen dari impor minyaknya berasal dari Timur Tengah.


Arab Saudi adalah pemasok minyak mentah terbesar Jespang pada tahun fiskal 2017, menyumbang 39 persen, sementara Iran di posisi keenam sekitar 5 persen.


Meskipun minyak Iran merupakan bagian yang relatif kecil dari total, para ahli industri mengatakan konsumen di Jepang mungkin harus membayar lebih untuk bensin dan produk-produk terkait minyak lainnya jika impor dari Iran dihentikan.


Kembangkan Senjata


Meskipun kena sanksi dari AS, Iran tetap berupaya meningkatkan kapasitas misil, jet tempur dan kapal selam sebagai bagian dari upaya pengembangan kemampuan pertahanan nasional negara itu.


"Iran memiliki rencana mengembangkan dan meningkatkan kemampuan rudal balistik, kapal selam, serta berbagai senjata perang lainnya," kata Wakil Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Ahadi di depan para atase pertahanan di Teheran, Senin (3/9).


Pidato Ahadi itu disampaikan sehari setelah Teheran menolak desakan Prancis mengenai reaktor nuklir, kepemilikan rudal balistik karena dianggap dapat meningkatkan ketegangan regional.

Menurut Prancis, hal tersebut menjadi pemicu Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top