Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pasukan yang Pernah Bertempur di Timur Timor Ini, Kini Ditugaskan Buru KKSB Papua

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Sebanyak 450 prajurit Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha (Yonif Para Raider 501/BY) diberangkatkan ke Papua. Pasukan ini bukan pasukan biasa.

Ini adalah batalyon infanteri yang kenyang dengan berbagai pertempuran.Tahun 1975 atau tepatnya tanggal 7 Desember 1975, bersama dengan 270 anggota Grup-1 Kopassus dan anggota Markas Brigif-18, sebanyak 285 anggota Yonif 501 ikut terlibat dalam pertempuran sengit merebut Kota Dili, Timor-Timur dari tangan Fretilin.

Kini pasukan ini dapat kepercayaan menjaga keamanan di bumi Papua. Mengutip keterangan pers Dispen TNI AD yang diterima Koran Jakarta, Kamis (4/2), sebanyak 450 prajurit Yonif Para Raider 501/BY diberangkatkan ke bumi Cendrawasih untuk melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini Mobile selama 9 bulan.

Daerah yang akan dijaga, daerah panas, berada di Kabupaten Intan Jaya, Papua, wilayah bercokolnya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

Ratusan personel Yonif Para Raider 501/BY yang dipimpin Komandan Satgas (Dansatgas) sekaligus Komandan Yonif PR 501 Kostrad Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya ini akan menggantikan Yonif Raider 400/BR yang akan berakhir masa tugasnya.

Menurut Dispen TNI AD dalam keterangannya, pasukan Yonif Para Raider 501/BY diberangkatkan ke Papua dengan menggunakan empat pesawat TNI AU yakni, tiga Hercules C-130 dan satu Boeing B-737ndari Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Selasa (2/2).

Pasukan dilepas Asops Panglima TNI Mayjen TNI Tiopan Aritonang dalam sebuah upacara pemberangkatan. Dalam pesannya saat memimpin upacara pemberangkatan, Mayjen Tiopan mengatakan, dalam melaksanakan tugas operasi, tugas Pokok Yonif PR 501/BY adalah sebagai kekuatan penangkal setiap bentuk ancaman.

Pasukan ini yang akan diandalkan untuk menegakkan kedaulatan negara. Melindungi keselamatan bangsa dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI di wilayah perbatasan.

"Perlu saya ingatkan agar tugas dilaksanakan secara profesional dengan memahami tugas pokok yang sudah diberikan, dengan berpedoman kepada petunjuk maupun protap yang berlaku. Hindari pelanggaran HAM dengan mematuhui Rules of Engagement (ROE) yang berlaku," kata Mayjen Tiopan. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top