Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis di Semenanjung Korea

Pasukan Komando AS Gelar Latihan Militer di Korsel

Foto : socom.mil

Komandan Pasukan Operasi Khusus AS di Korea, Brigjen Derek Lipson

A   A   A   Pengaturan Font

GWANGJU - Pasukan Komando Khusus Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel), saat ini sedang berlatih dan bersiap menghadapi ancaman tak terduga di saat krisis global semakin saling terkait, kata komandan mereka dalam latihan yang akan dimulai pekan ini.

"Tidak ada satupun hal dalam sejarah AS yang dapat memberi kita keyakinan dan keyakinan bahwa kita tahu dari mana datangnya ancaman berikutnya," kata Brigadir Jenderal Derek Lipson dari Komando Operasi Khusus - Korea dalam sebuah wawancara di sela-sela latihan gabungan.

Korea Utara (Korut) yang mempunyai senjata nuklir, dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam program persenjataannya, termasuk misil balistik baru dalam jumlah besar yang dapat mencapai daratan AS dan misil taktis baru yang dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan misil.

Dan di kawasan Asia, krisis di Semenanjung Korea bergabung dengan sengketa Laut Tiongkok Selatan dan Taiwan, sebagai titik konflik yang berpotensi melibatkan kawasan ini dan dunia.

Karena ketidakpastian tersebut, Lipson mencoba untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dan pengambilan keputusan ke dalam pelatihan pasukannya, tidak hanya bagaimana cara menembakkan senapan, seperti yang ia katakan, tetapi juga memutuskan kapan dan di mana.

Korut mengecam peningkatan latihan gabungan tersebut sebagai latihan invasi yang provokatif dan bukti niat permusuhan dari Washington DC dan sekutunya.

Jelang Pemilu AS

Yang menambah ketidakpastian tahun ini adalah pemilu AS yang akan datang, yang dipantau dengan ketat di seluruh dunia. Lipson mengatakan, meski politik berperan dalam urusan militer, tugasnya adalah memastikan pasukannya siap terlepas dari siapa presidennya.

"Penting untuk memastikan bahwa kita memahami peran kita adalah untuk bersiap, bukan menjadi bagian dari argumen," ucap Lipson

Sejak 2016, pasukan operasi khusus AS telah ditugaskan untuk melawan senjata pemusnah massal (WMD), sebuah peran yang sangat relevan mengingat persenjataan nuklir Korut yang semakin meningkat. Selain itu badan intelijen AS pun mengatakan bahwa Pyongyang juga mengoperasikan program senjata biologi dan kimia.

Lipson mengatakan kemajuan dalam kemampuan Korut akan mengubah cara pelaksanaan misi pasukan komando khusus AS di Korsel ini. "Saya tidak akan membicarakan rencana, tapi kemampuan untuk melaksanakan apa yang diminta dan ketika diminta, itulah kesiapan dan itulah yang siap kami lakukan," ucap dia.

Selama kunjungan ke Komando Perang Khusus Angkatan Darat pada Rabu (13/3) lalu, Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won-sik, meminta pasukan operasi khusus untuk mengasah kemampuan mereka untuk dengan cepat melenyapkan kepemimpinan Korut selama perang.

Juru bicara pasukan AS di Korea menolak berkomentar mengenai apakah pasukan AS akan berperan dalam misi tersebut dan mengatakan bahwa pasukan AS perlu dilatih untuk bereaksi dengan baik terhadap ancaman. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top