Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pasukan Elit TNI AU 'Serbu' Makassar, Ada Apa?

Foto : Istimewa

Ratusan pasukan elit TNI AU dari Mawing II Paskhas, Yonko 466 Paskhas dan Denhanud 472 Paskhas melakukan latihan terjun penyegaran statik dan free fall.

A   A   A   Pengaturan Font

MAKASSAR -Ratusan pasukan elit TNI AU dari Mawing II Paskhas, Yonko 466 Paskhas dan Denhanud 472 Paskhas menyerbu Makassar. Mereka diterbangkan untuk kemudian diterjunkan lewat udara di Makassar.

Ada apa pasukan elit sampai diterjunkan ke Makassar? Rupanya, bukan karena ada musuh sampai pasukan dengan kemampuan mematikan diterjunkan dari udara, tapi ini bagian dari jungar atau terjun penyegaran statik dan free fall.

Mengutip keterangan Penerangan Paskhas yang diterima Koran Jakarta, Jumat (18/2), jungar statik dan free fall, yang dilakukan prajurit Mawing II Paskhas, Yonko 466 Paskhas dan Denhanud 472 Paskhas, target penerjunannya berada di dropping zone (DZ) area grass strip run way 13 Lanud Sultan Hasanuddin.

"Para penerjun diangkut menggunakan pesawat Hecules C-130/A-1323 dari Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin dengan Pilot Mayor Pnb Ave," tulis Penerangan Paskhas.

Menurut Komandan Wing II Paskhas Kolonel Pas Wahyu Tunggul, latihan jungar melibatkan ratusan prajurit Paskhas. Latihan ini setiap tahunnya harus selalu ditingkatkan.

"Hal ini berkaitan dengan pembinaan kemampuan yang dimiliki prajurit Paskhas dalam bidang penerjunan sehingga kedepannya akan tercapai prajurit yang militan, loyal professional dan berdedikasi," katanya.

Dalam latihan ini, kata Kolonel Wahyu, para peterjun selalu ditekankan untuk selalu mengikuti prosedur penerjunan. Dengan begitu dapat tercapainya suatu latihan dengan zero accident. Sebelum latihan jungar dilakukan, para prajurit juga telah melatih fisik dengan melakukan ground training dengan berpusat pada penguatan otot kaki dan perut.

"Selain itu juga dengan dibekali materi berupa melipat parasut, mengatasi tabrakan di udara dan seretan apabila setelah mendarat payung terbawa oleh angin, juga dibekali teknik exit yang benar," ujarnya.

Kolonel Wahyu menambahkan, mengingat saat ini masih pandemi Covid-19, maka pada latihan ini para peterjun tetap mengedepankan protokol kesehatan. Para prajurit sebelumnya melakukan swab test sebelum terjun dengan hasil seluruhnya dinyatakan non-reaktif. Para prajurit juga diwajibkan menggunakan masker serta sarung tangan ketika berada di dalam pesawat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top