Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelayanan Publik | PLN Sudah Mengantisipasi Kondisi Curah Hujan Ekstrem

Pasokan Listrik saat Nataru Aman

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN UID Disjaya) menjamin pasokan listrik selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Perusahaan pelat merah itu secara khusus memperhatikan keandalan listrik di pusat lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru termasuk Katedral Jakarta.

General Manajer (GM) UID Disjaya, Doddy B Pangaribuan, mengatakan BUMN Ketenagalistrikan telah menetapkan siaga kelistrikan dari 18 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022. Adapun lokasi perkuatan dan pemantaun di 257 lokasi perayaan Natal dan 59 lokasi perayaan Tahun Baru.

Ia menegaskan keandalan listrik PLN Disjaya sudah tak diragukan lagi. DKI Jakarta disuplai dari enam subsistem dengan total kapasitas 9.776 megawatt (MW). Total load enam subsistem 6.940 megawatt (MW). Beban puncaknya UID Jaya tahun ini 4.959 MW dan daya disalurkan melalui 67 Gardu Induk. Reserve margin PLN Disjaya surplus 29 persen.

"Jadi, tidak usah diragukan lagi keandalan listrik kami. Ada yang tanya bagaimana jika kendaraan listrik banyak, saya tegaskan kami jamin. Keandalan listrik selama periode Nataru aman," tegas Doddy dalam konferensi persnya virtualnya terkait Update Kelistrikan Jakarta, di Jakarta, Jumat (17/12).

Kendaraan Pendukung

Selama periode Nataru, terang dia, PLN Disjaya menyiapkan 2.365 personel yang diperkuat dengan kendaraan pendukung serta peralatan. Kemudian, ada 16 posko unit yang disiapkan beserta satu unit pelaksana pengatur distribusi (UP2D).

Terkait dengan beban puncak Natal, dia memprediksi beban puncak malam Natal 24 Desember 2021 mencapai 4.691 MW naik 22 persen dibanding tahun 2020 lalu. Hal yang sama juga pada hari Raya Natal 25 Desember, beban puncak diprediksi mencapai 3.423 MW naik 4 persen dari tahun lalu.

Adapun beban puncak tahun baru, pada 31 Desember diperkirakan 3.494 MW atau naik 3 persen dibanding tahun lalu. Kemudian pada 1 Januari 2022, beban puncaknya 3.003 MW naik 2 persen. "Kenapa naik karena didasari oleh membaiknya kondisi Covid-19. Kemudian, tidak ada juga libur dan adanya imbauan tak boleh keluar kota," ucap Doddy.

Doddy mengatakan PLN Disjaya mengantisipasi La Nina atau kondisi curah hujan ekstrem. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan ekstrem akan berlangsung hingga Februari 2022.

Doddy menegaskan PLN Disjaya telah menantisipasi banjir sejak September lalu. Dikatakannya, tahun ini tentu lebih baik dari tahun lalu sebab setiap tahun sekitar 200-300 gardu PLN yang kita tinggikan, sehingga kalaupun ada banjir, gardu tidak ikut berendam sehingga tak ada pemadaman.

"Dua minggu lalu misalnya ada banjir, tetapi listrik tidak ikut padam karena gardunya sudah kami tinggikan. Kalaupun kami matikan saat banjir, itu demi keselamatan dan keamanan pelanggan," pungkas Doddy.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top