Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pertanian - Daya Beli Petani pada Desember 2022 Meningkat

Pasokan Bawang Merah Aman

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Petani di Kabupaten Temanggung turut berkontribusi memasok bawang merah guna memenuhi kebutuhan pada awal tahun ini. Kesiapan petani Temanggung ini berkat alokasi program pengembangan kawasan agroindustri hortikultura berbasis korporasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), meliputi komoditas bawang merah, bawang putih dan cabai.

Petani di Kabupaten Temanggung turut berkontribusi memasok bawang merah guna memenuhi kebutuhan pada awal tahun ini. Kesiapan petani Temanggung ini berkat alokasi program pengembangan kawasan agroindustri hortikultura berbasis korporasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), meliputi komoditas bawang merah, bawang putih, dan cabai.

Dari daerah ini pula terlahir para petani andalan atau dikenal sebagai "champion" yang dibina oleh Kementerian Pertanian. "Champion" adalah sebutan petani penggerak sekaligus mitra pemerintah yang mendukung stabilisasi pasokan nasional.

Siswanto adalah salah satu petani "champion" bawang merah sekaligus Ketua Kelompok Tani Agrapana Jaya asal Desa Balesari, Kecamatan Bansari. Saat dihubungi, dirinya mengatakan para petani di daerahnya saat ini semakin maju dan terkonsolidasi. Hal ini berkat adanya kegiatan pengembangan agroindustri terpadu dari Kementerian Pertanian yang dicanangkan langsung oleh Presiden Jokowi sejak 2021.

"Pastinya, produksi dan produktivitas bawang merah dan cabai semakin meningkat. Saat puasa dan lebaran tahun lalu kami mampu menjadi penyangga pasokan sehingga inflasi terjaga," kata Siswanto dikutip dari keterangan resmi Kementan, Senin (2/1).

Baca Juga :
Harga Bawang Naik

Khusus bawang merah, lanjut Siswanto, diperkirakan luas panen hingga akhir Desember 2022 tak kurang dari 89 hektar. Luasan tersebut baru dari wilayah Bansari dan sekitarnya. Varietasnya kebanyakan Batu Ijo yang umum ditanam di dataran tinggi.

"Kami siap untuk mendukung pengamanan pasokan jelang dan saat tahun baru. Berkat pendampingan intensif dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian setempat, terjadi kenaikan rata-rata hasil panen bawang merah, dari semula 8 ton per hektar, menjadi 12-13 ton per hektar. Harga jualnya juga bagus, menguntungkan petani," ucapnya.

Konsolidasi Panen

Stabilnya pasokan dan harga bawang merah disebut berbagai pihak tak luput dari upaya Kementan mengkolaborasikan para petani champion di berbagai sentra. Saat dikonfirmasi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai para champion ini selain sebagai tokoh penggerak dalam pengaturan pola tanam, juga mengambil peran mengkonsolidasikan hasil panen petani.

Dia menambahkan partisipasi mereka adalah menjadi stok pengamanan pasokan untuk didistribusikan ke pasar seluruh Indonesia, utamanya wilayah yang neraca produksinya masih defisit.

"Mereka telah menjadi mitra strategis pemerintah sampai saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2022 naik 1,11 persen menjadi 109,00 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,83 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,72 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi, maupun untuk biaya produksi.

Secara nasional NTP sepanjang 2022 atau Januari-Desember 2022 sebesar 107,33 dengan nilai It sebesar 120,67, sedangkan Ib sebesar 112,43. "Kalau dilihat komoditas yang mempengaruhi kenaikan indeks yang dibayar petani itu berasal dari kenaikan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat," kata Margo.

Berdasarkan subsektor, kenaikan NTP pada Desember 2022 dikarenakan seluruh subsektor pertanian mengalami kenaikan dengan hortikultura meningkat 4,58 persen, tanaman pangan naik 1,27 persen, peternakan 0,51 persen, perikanan 0,19 persen, dan perkebunan 0,10 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top