Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kriminal di AS

Pascapenembakan di Colorado, Biden Larang Kepemilikan Senjata Serbu

Foto : ISTIMEWA

JOE BIDEN PRESIDEN AS - Kurang dari seminggu setelah pembunuhan delapan orang, sementara sebuah bendera masih berkibar setengah tiang, kota lain di Amerika telah dilukai oleh trauma yang sama.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyerukan larangan nasional kepemilikan senapan/senjata serbu. Larangan itu muncul merespons penembakan massal kedua di negara itu dalam seminggu, yang menewaskan 10 orang di Colorado dan memicu seruan baru untuk pengendalian senjata.

"Kurang dari seminggu setelah pembunuhan delapan orang, sementara sebuah bendera masih berkibar setengah tiang, kota lain di Amerika telah dilukai oleh trauma yang sama," kata Biden dalam pidato resmi pada Selasa (23/3) waktu setempat.

Kepolisian telah merilis identitas pelaku penembakan massal di supermarket Boulder, Colorado itu. Kepala Polisi Boulder, Maris Harold, menyatakan pelaku diidentifikasi bernama Ahmad Al Aliwi Alissa, berusia 21 tahun. Dia tinggal di Arvada, sekitar 32 km di selatan Boulder.

"Sementara kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Saya tidak perlu menunggu satu menit lagi untuk mengambil langkah-langkah sesuai akal sehat yang akan menyelamatkan nyawa."

Politisi yang sebelumnya mendampingi Barack Obama sebagai Wakil Presiden AS itu menyerukan ajakan pelarangan senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi di Amerika.

Dia meminta Senat AS harus segera mengesahkan RUU yang menutup celah dalam sistem. "Ini bukan dan seharusnya tidak menjadi masalah partisan. Kami harus bertindak. Kita juga harus melarang senjata serbu ke depan," tegasnya.

"Saya memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan ..., tetapi saya ingin semua memiliki pikiran yang sama: orang-orang malang yang meninggal itu meninggalkan keluarga. Kita bisa menyelamatkan nyawa (lainnya)."

RUU ini mengatur tentang pemeriksaan latar belakang untuk sebagian besar penjualan senjata. Langkah-langkah pengendalian senjata terkenal sulit dilakukan di AS. Banyak anggota Kongres dari Partai Republik dan kelompok advokasi pro-senjata yang kuat, seperti National Rifle Association, yang menyuarakan penentangan terhadap pengendalian pemilikan senjata api.

RUU pengendalian senjata yang baru-baru ini disahkan oleh DPR kemungkinan tidak akan berhasil lolos di Senat. Setidaknya sembilan anggota Senat dari Partai Republik perlu memberikan suara untuk mendukung lolosnya RUU tersebut.

Colorado sebelumnya mengalami dua penembakan massal paling terkenal dalam sejarah AS. Pembantaian itu memicu keprihatinan di seluruh negeri, tetapi tidak menghasilkan perubahan besar pada undang-undang kepemilikan senjata.

Seumur Hidup

Pada 1999, dua anak laki-laki menembak dan membunuh 12 teman sekelas dan seorang guru di Sekolah Tinggi Columbine sebelum dia bunuh diri.

Kemudian pada 2012, seorang pria bersenjata berat menyerbu bioskop di Aurora, menewaskan 12 orang. Pria bersenjata itu sekarang menjalani hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Kota Boulder memberlakukan larangan senjata gaya serbu dan senjata berkapasitas besar lainnya setelah penembakan Parkland, Florida, pada 2018. Tetapi menurut media lokal, seorang hakim pekan lalu memblokir larangan itu. n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top