Pasca-Banjir, Krisis Kemanusiaan ke-2 Membayangi Libya
Tim penyelamat dari Mesir membawa jenazah saat mereka berjalan melewati lumpur di antara bangunan yang hancur akibat banjir di Derna, Libya, pada Rabu.
Permohonan Bantuan
Seorang jurnalis AFP di Derna mengatakan lingkungan pusat di kedua sisi sungai, yang biasanya mengering pada saat-saat seperti ini, tampak seolah-olah ada roller uap yang melewatinya, menumbangkan pepohonan dan bangunan serta melemparkan kendaraan ke pemecah gelombang pelabuhan.
Stephanie Williams, seorang diplomat AS dan mantan utusan PBB untuk Libya, mendesak mobilisasi global untuk mengoordinasikan upaya bantuan setelah banjir dalam sebuah postingan di media sosial.
Dia memperingatkan tentang "kecenderungan kelas penguasa Libya yang predator menggunakan dalih 'kedaulatan' dan 'kepemilikan nasional' untuk mengarahkan proses tersebut dengan cara mereka sendiri dan demi kepentingan pribadi".
Dalam konferensi pers Jumat malam, Ahmed al-Mesmari, juru bicara orang kuat militer Khalifa Haftar yang berbasis di timur, menyebutkan "kebutuhan besar untuk rekonstruksi".
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya