Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Kalimantan Selatan

Pasar Terapung Lok Baintan yang ikonik

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pulau Kalimatan memiliki sungai yang indah di seluruh penjuru kota, namun memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki pulau lain di Indonesia, salah satunya adalah pasar terapung.

Dahulu, pasar terapung seperti Lok Baintan banyak dijumpai di wilayah Kalimantan, namun seiring berjalannya waktu keberadaannya mulai berkurang. Pemerintah daerah telah berupaya untuk mempertahankan tradisi pasar terapung ini.

Pasar terapung di Kalimantan Selatan ini tidak hanya di Muara Kuin, tetapi juga di Kabupaten Banjar yang merupakan pasar terapung di Lok Baintan. Karena terletak di anak sungai Lok Baintan, anak sungai Martapura, lokasi pasar terapung tersebut dinamakan Pasar Terapung Lok Baintan.

Pagi-pagi sekali, aktivitas perdagangan di pasar terapung Muara Kuin dan Lok Baintan mulai ramai.Jika perdagangan di Muara Kuin dimulai subuh, aktivitas perdagangan di Lok Baintan mencapai puncaknya pada pukul 6-7 pagi.

Keunikan lain yang kerap mewarnai Pasar Terapung Lok Baintan adalah metode pembayarannya, yaitu sistem barter. Oleh karena itu, selain tunai, sistem perdagangan barter juga cocok untuk hal tersebut, terutama di kalangan pedagang.

Di pasar terapung, penjual menggunakan perahu kecil berisi aneka sayur mayur, buah-buahan, makanan tradisional, dan suvenir untuk menjual barang kepada pembeli yang berbagi perahu yang sama. Belanja dan transaksi di darat adalah hal biasa. Namun di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Bangal, transaksi terjadi di tengah-tengah Sungai Matapura.

Jenis komoditas yang diperdagangkan di Lok Baintan sama dengan di Muara Kuin, biasanya hasil pertanian dan perkebunan masyarakat setempat. Apalagi, saat musim panen tiba, jumlah pedagang di pasar terapung ini akan melebihi rata-rata.

Kecuali masa panen raya, aktivitas harian Pasar Terapung Lok Baintan biasanya ramai pada hari-hari perdagangan (yaitu setiap hari Jumat dalam seminggu). Selain buah-buahan dan sayur-sayuran, kue khas lokal biasanya dibeli dan dijual oleh pedagang di dua pasar terapung tersebut.

Tidak hanya kue-kue khas, bahkan ada beberapa pedagang yang menjajakan sarapan berat dengan menu andalannya Soto Banjar dan Ketupat Kadang. Transaksi di kedua pasar ini tidak selalu dilakukan secara tunai, namun sistem barter masih berlaku untuk pasar terapung ini dan biasanya dilakukan oleh sesama pedagang.

Selain Lok Baintan, para pedagang ini biasanya datang dari beberapa desa besar tidak jauh dari anak sungai Matapura, antara lain Sungai Baku Alam, Sungai Lunge, dan Sungai Sangasa Cabnut, Sungai Tanifa, Sungai Madang, dan Sungai Lunge.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Lok Baintan adalah hari Jumat, yang merupakan hari pasar. Tak hanya turis lokal yang banyak, turis mancanegara juga banyak yang datang ke Lok Baintan.

Wisatawan yang ingin menyaksikan perdagangan atau belanja dari dekat juga bisa menyewa klotok (perahu motor khas Kalimantan). Tidak diragukan lagi ini akan menjadi pengalaman hiburan yang tak terlupakan, karena Anda akan dibawa ke sungai saat berbelanja di pasar terapung.

Untuk mengunjungi lokasi dapat dilakukan dengan dua cara untuk mencapai Pasar Terapung Lok Baintan, yaitu:

Opsi pertama adalah melewati sungai. Dengan menggunakan klotok (kapal uap) di sekitar Sungai Martapura. Jika menggunakan klotok dari Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan, waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Bisa membawa ke dermaga kayu sederhana di pinggiran Kota Banjarmasin, salah satunya adalah Dermaga Masjid Sungai Gardu di Jalan Veterans.

Mengingat aktivitas pasar sudah mulai ramai sekitar pukul 05.00-05.30, maka waktu pemberangkatan yang paling sesuai adalah sekitar pukul 05.00 WITA pagi. Selanjutnya akan membagi kota hulu Banjarmasin menjadi sungai.

Cara kedua melalui daratan, gunakan transportasi pribadi atau umum untuk mencapai Pasar Terapung Lok Baintan. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, wisatawan dapat berangkat dari terminal utama Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani dan mengambil jalur Sungai Tabuk.

Dalam kondisi jalan yang berbeda, waktu tempuh sekitar 1 jam. Di beberapa titik, masih ada jalan berlubang, namun tidak terlalu memperlambat laju kendaraan. arn

Komentar

Komentar
()

Top