Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang - Harga SUNUN Diprediksi Masih Berpeluang Naik

Pasar Obligasi Terkena Imbas Aksi Ambil Untung

Foto : Sumber: IBPA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pasar obligasi diproyeksikan akan mengalami pelemahan meski imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan. Aksi ambil untung (profit taking) memengaruhi pergerakan pasar obligasi domestik.

Senior Advisor CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang melemah disebabkan aksi ambil untung. Padahal laju imbal hasil obligasi AS cenderung bergerak turun, seiring dengan komentar The Fed yang cenderung melunak terhadap kenaikan suku bunga acuan.

"Diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang sehingga laju pasar obligasi dapat berpeluang berbalik naik. Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ungkapnya, Minggu (13/1).

Menurut Reza, pelemahan rupiah yang terimbas kenaikan dollar AS membuat laju pasar obligasi kembali melemah. Di sisi lain, aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya turut membuat pasar obligasi dalam negeri melemah. "Padahal, laju imbal hasil obligasi AS cenderung turun," paparnya.

Berdasarkan pergerakan imbal hasil, untuk tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata naik 3,25 basis point (bps), tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,58 bps, dan panjang (8-30 tahun) naik 1,98 bps. Ini artinya laju pasar obligasi cenderung bergerak naik.

Sedangkan FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 101,03 persen memiliki imbal hasil 7,88 persen atau naik 0,08 bps dari sebelumnya di harga 101,38 persen memiliki imbal hasil 7,80 persen. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 100,19 persen memiliki imbal hasil 8,35 persen atau naik 0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 100,64 persen memiliki imbal hasil 8,31 persen.

Perdagangan obligasi pada Jumat (11/1), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tecermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,16 bps di level 108,45 dari sebelumnya di level 108,63. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tecermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,08 bps di level 104,85 dari sebelumnya di level 104,94.

"Spread" Rendah

Baca Juga :
Harga Cabai Turun

Sementara itu, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun berada di level 7,943 persen dari sebelumnya di level 7,944 persen dan US Govn't bond 10 tahun di level 2,70 persen dari sebelumnya di level 2,68 persen, sehingga spread di level kisaran 524,2 bps lebih rendah dari sebelumnya 526,1 bps. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top