Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang

Pasar Obligasi Berpotensi Menguat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pasar obligasi selama sepekan ke depan masih berpeluang untuk menguat. Walaupun di sisi lain, sentimen eksternal atas kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dapat menghambat penguatan pasar obligasi domestik.

Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, mengatakan pergerakan pasar obligasi dalam negeri di pekan depan masih dimungkinkan untuk kembali menguat, meski juga akan dibarengi dengan berbalik naiknya imbal hasil obligasi AS.

Masih adanya kekhawatiran akan perang dagang dapat membuat imbal hasil obligasi AS kembali meningkat sehingga menghalangi potensi penguatan pasar obligasi dalam negeri.

"Diharapkan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif, terutama dari pergerakan rupiah dan meningkatnya hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), serta berkurangnya aksi jual untuk membuat pasar obligasi dapat bertahan dari pelemahannya," ungkap Reza, di Jakarta, Minggu (25/11).

Oleh karenanya, kata Reza, pelaku pasar harus tetap mencermati pergerakan imbal hasil obligasi global selanjutnya dan sejumlah sentimen makro dan antisipasi, jika terdapat sentimen yang membuat pasar obligasi kembali berbalik arah melemah.

Menurut Reza, selama sepekan lalu pergerakan rupiah yang cenderung melanjutkan penguatan dan turunnya imbal hasil obligasi AS, memberikan sentimen positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri.

Akan tetapi, juga diikuti dengan adanya aksi jual sehingga kenaikan pun menjadi tertahan. Meski pergerakan rupiah cenderung melemah, namun tidak menghalangi laju pasar obligasi bergerak positif yang terlihat dari pergerakan imbal hasil obligasi yang turun.

Lakukan Aksi Beli

Pelaku pasar masih melakukan aksi belinya meski terbatas dibandingkan sebelumnya. Pergerakan imbal hasil obligasi AS yang mulai naik pun sempat menghadang penguatan pasar obligasi dalam negeri.

Kenaikan pun, kata Reza, masih berlanjut meski ada sejumlah seri obligasi yang mulai terkena aksi jual. Laju rupiah yang menguat dan dibarengi dengan terdepresiasinya dollar AS mengurangi tekanan pada pasar obligasi dalam negeri.

Berbalik menguatnya laju rupiah dibarengi dengan pergerakan imbal hasil obligasi AS yang masih bergerak turun seiring dengan terdepresiasinya dollar AS jelang libur Thanksgiving memberikan dorongan pada pasar obligasi dalam negeri.

yni/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top