Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilkada Serentak - PDI-P Usung TB Hasanudin dan Anton Charliyan di Pilgub Jabar

Partai Harus Jadi Penyaring Calon Berintegritas

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Umumkan Cagub - Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) saat mengumumkan para bakal calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur, di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDI-P mengusung TB Hasanuddin-Anton Charliyan pada Pilkada Jabar.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mendapatkan kepala daerah yang baik, partai politik harus mampu menyaring dan menyeleksi calon yang berintegritas.

JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018, diharapkan melahirkan pemimpin berintegritas. Partai pengusung calon berperan menjadi penyaring calon sehingga yang ditawarkan kepada pemilih adalah calon berintegritas. Namun, peran partai sebagai penyaring calon belum tampak berjalan baik.

"Kadang kita tidak mempunyai banyak pilihan. Partai mestinya menjadi penyaring orang-orang berintegritas. Pemilih harus terus didorong agar menjadi pemilih rasional," kata Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Angraeni, di Jakarta, Minggu (7/1). Pemilih mesti terus diajak untuk melihat komitmen antikorupsi dari si kandidat. Harusnya partai ikut berperan. Karena fungsi pendidikan adalah ranah partai.

Namun Titi melihat fungsi pendidikan politik tidak dijalankan partai. Menurut Titi, yang dibangun persepsinya dengan masyarakat. Ketika pelayanan publik tidak berjalan, hadir orang-orang dengan citra dermawan, citra peduli masyarakat. Mereka seolah-olah digambarkan sebagai orang yang memikirkan masyarakat. "Nah, dari mana uang itu hadir. Itu tidak menjadi sorotan.

Ketika mereka dikenakan kasus hukum, stigmanya justru dibalik. Mereka adalah korban kriminalisasi karena mereka peduli, mereka memikirkan masyarakat," tutur Titi. Pola seperti ini, kata Titi, yang harus diputus mata rantainya. Ini investasi jangka panjang. Tidak bisa hanya mengandalkan proses elektoral saja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top