Para Pemuka Agama Desak Bank-Bank Hentikan Pembiayaan yang Bisa Picu Perubahan Iklim

LONDON - Para pemimpin agama Kristen, Muslim dan Yahudi, pada Senin (9/5) bergabung dengan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak lembaga keuangan menghentikan kegiatan pendanaan yang bisa memicu perubahan iklim, termasuk mengakhiri dukungan untuk proyek bahan bakar fosil baru.

Para pemimpin Dewan Gereja Dunia, Dewan Tetua Muslim dan Dewan Rabbi New York telah meneken pernyataan yang mengatakan bahwa bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi, patut memiliki "keharusan moral" untuk tidak berkontribusi pada perubahan iklim karena ancaman yang ditimbulkannya bag generasi masa depan serta kehidupan di Bumi.

"Sudah terlalu lama sektor jasa keuangan telah menyebabkan kecanduan bahan bakar fosil dunia," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. "Imperatif ilmiah dan moralnya jelas: tidak boleh ada investasi baru dalam ekspansi bahan bakar fosil, termasuk produksi, infrastruktur dan eksplorasi," imbuh dia.

Sementara kelompok-kelompok agama mengatakan mereka akan meminta penyedia layanan keuangan mereka sendiri untuk menghentikan investasi bahan bakar fosil dan sebagai gantinya akan mengalokasikan uangnya dalam energi terbarukan.

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak adalah sumber terbesar dari gas pemanasan iklim. Panel atas ilmu iklim PBB mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa dengan segera memangkas emisi ini maka secara drastis akan menjadi satu-satunya cara untuk menghindari bencana perubahan iklim.

Pendukung lingkungan dalam beberapa tahun terakhir telah berulang kali menyerukan perusahaan minyak dan perusahaan lain yang secara langsung mencemari iklim, untuk juga memberikan tekanan pada investor dan lembaga keuangan yang mendanai mereka.

Sementara upaya tersebut telah membantu mendorong pemegang saham untuk mengambil tindakan di beberapa perusahaan minyak utama seperti Exxon Mobil Corp, proposal pemegang saham bagi bank untuk meningkatkan upaya iklim telah melakukan pemungutan suara tahun ini dan mendapat sedikit dukungan. ST/I-1