Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Paparan Asap Rokok Pada Ibu Hamil Picu "Stunting"

Foto : Istimewa

Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Siti Rahayu Nadhiroh.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Para ahli menemukan satu dari tiga anak di bawah lima tahun (Balita) di Indonesia mengalami masalah stunting. Dalam penelitian baru-baru ini, stunting atau rendahnya pertumbuhan bayi (kerdil) dapat disebabkan oleh kombinasi anemia dan paparan asap rokok saat masa kehamilan.

"Bayi dengan paparan kombinasi asap rokok dan anemia kehamilan memiliki skor perkembangan motorik paling rendah dibandingkan bayi non paparan dan paparan tunggal (anemia kehamilan saja atau asap rokok saja, Red). Kondisi ini bila berlangsung terus maka bayi berisiko mengalami stunting," kata ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair),Siti Rahayu Nadhiroh, pada wawancara daring Selasa (11/8).

Stunting masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Meski stunting erat kaitannya dengan kekurangan gizi, sebenarnya faktor pemicu stunting sangat beragam. Menurut Nadhiroh, bayi dengan paparan kombinasi kombinasi asap rokok dan anemia memiliki skor pertumbuhan linier (panjang badan) lebih rendah. Hal itu jika dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar sama sekali atau terpapar asap rokok saja atau mengalami anemia kehamilan saja.

Lebih Rendah

Baca Juga :
WISATA KE KOTA TUA

Dalam penelitian disertasinya itu, Nadhiroh memaparkan, bayi dengan paparan kombinasi anemia kehamilan dan asap rokok memiliki skor pertumbuhan linier lebih rendah secara signifikan sebesar 11,4 poin. Lalu, panjang badan menurut umur juga lebih rendah secara signifikan 0,8 poin dibandingkan bayi tanpa paparan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top