Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Panzer Muda" Juara

Foto : REUTERS/Grigory Dukor

JUARA I Para pemain Jerman yang didominasi pemain muda merayakan kesuksesan mereka merebut trofi Piala Konfederasi setelah mengalahkan Chile 1-0, dalam pertandingan final di Stadion Saint Petersburg, Russia, Senin (3/7) dini hari WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

SAINT PETERSBURG - Kehadiran tim juara Piala Dunia Jerman di Piala Konfederasi 2017 sempat mendapat kritikan ketika mereka memilih mengirimkan tim muda. Tak ada nama-nama bintang seperti Toni Kroos, Thomas Muller, Mesut Oezil, Jerome Boateng, Sami Khedira, Marco Reus, ataupun Mats Hummels yang dibawa pelatih Joachim Loew ke turnamen antar benua tersebut. Sementara Leroy Sane, Mario Goetze, dan Manuel Neuer harus absen karena cedera.

Loew memilih para pemain muda yang minim pengalaman untuk menghadapi turnamen pembuka Piala Dunia tersebut. Namun di tengah badai kritik yang mengarah ke tim "panzer", mereka mampu membuktikan diri dengan merebut gelar juara Piala Konfederasi 2017 setelah mengalahkan Chile 1-0 di final melalui gol tunggal Lars Stindl, di Stadion Saint Pertersburg, Senin (3/7) dini hari WIB.

Loew mengaku sangat bangga dan terkesan dengan keberhasilan para pemain muda Jerman tersebut. "Tentu saja saya sangat bangga dengan tim ini, yang baru bermain bersama selama tiga setengah minggu hingga sekarang. Tidak masalah apakah itu dalam latihan atau selama pertandingan, Anda merasakan semangat kemenangan," kata Loew seusai pertandingan.

"Itulah mengapa saya merasa itu pantas, bagi kami dan pemain muda kami, ini adalah permainan yang sedikit ajaib. Betapa inginnya kami atas kemenangan, itu membuat kesan dengan sangat mendalam," ucap Loew.

Loew menegaskan keberhasilan timnya menjuarai Piala Konfederasi membuktikan bahwa mereka adalah tim terbaik di dunia untuk saat ini. "Sebelum pertandingan, (Arturo) Vidal pernah mengatakan yang memenangi piala ini adalah tim terbaik di dunia. Nah, piala ini berarti saat ini Jerman masih tim terbaik di dunia. Dan dengan sebuah tim muda," pungkas Loew.

Loew mengatakan sengaja mengirim tim muda untuk memberi kesempatan kepada para pemain muda. Selain itu Loew juga ingin menjaga kondisi pilar-pilar utama Jerman demi Piala Dunia 2018 yang juga akan digelar di Russia.

Sementara pelatih timnas Chile, Juan Antonio Pizzi mengaku tetap bangga dan bahagia bisa meladeni permainan Jerman. Kendati Chile menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola 61 berbanding 39 persen, namun Jerman yang berstatus Juara Piala Dunia 2014 berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.

"Kami memainkan pertandingan yang menakjubkan dan melakukan upaya besar. Kami menerapkan permainan sesuai rencana untuk sementara waktu, menciptakan peluang, tapi sepakbola memang seperti itu. Terkadang ada kesalahan dalam sepakbola," kata Pizzi.

"Hal yang normal untuk kecewa saat kalah di final. Tapi mengetahui kami bisa bersaing melawan tim terbaik di dunia membuat kami bahagia. Kami akan berusaha mempertahankan gaya permainan kami," lanjut Pizzi.

Menurutnya seluruh pemain Chile merasa sedih, termasuk Marcelo Diaz yang melakukan kesalahan sehingga berbuah gol untuk Jerman. "Marcelo sedih, juga anggota tim lainnya, tapi begitulah cara dia bermain dan kami hargai cara dia bermain. Kami mendukung sepenuhnya. Kami tidak sekuat saat di Copa America Centenario, di mana kami menciptakan lebih banyak peluang, tapi di sana kami mencetak gol. Hari ini, kami tidak dapat melakukannya," tandasnya.

Chile Kecolongan

Dalam pertadingan tersebut, Chile mengawali pertandingan dengan serangan-serangan kombinasi dari tengah dan sayap yang dilancarkan oleh Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez, namun serangan itu selalu digagalkan oleh kiper Jerman, Andre ter Stegen, yang bermain baik pada laga ini.

Pada menit ke-19, Chile memiliki peluang matang saat sepakan Arturo Vidal tidak ditangkap sempurna oleh Andre ter Stegen. Bola tersebut kemudian jatuh di kaki Sanchez, sayang sepakan penyerang Arsenal itu tidak tepat sasaran.

Jerman yang mencuri serangan balik berhasil unggul 1-0 setelah gelandang bertahan Chile, Marcelo Diaz, melakukan kesalahan fatal. Bola yang dikuasai Diaz direbut oleh Timo Werner lalu menyodorkannya kepada Lars Stindl yang berdiri bebas di mulut gawang Chile. Stindl dengan mudah mencetak gol bagi keunggulan 1-0 Der Panzer. Rtr/drb/S-1

Komentar

Komentar
()

Top