Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pantai Pulau Merah, Andalan Wisata Banyuwangi

A   A   A   Pengaturan Font

Posisi Bayuwangi yang berada di ujung Jawa Timur dan membentuk huruf U (tampal kuda) membuat garis pantainya mencapai 175,8km, sehingga memiliki pantai-pantai indah.Pantai dengan ombak tenang serta berpasir hitam, umumnya menghadap selat Bali.

Sedangkan pantai-pantai yang menghadap Samudera Hindia memiliki ciri berombak besar, dengan pasir berwarna-warni, serta perbukitan indah di sekelilingnya. Selain Pantai Plengkung atau G Land yang menjadi tempat surfing kelas dunia, Pantai Teluk Ijo yang terpencil dan tenang, ada juga destinasi menarik yang 'wajib' dikunjungi saat ke negeri Blambangan, yaitu Pantai Pulau Merah.

Pantai Pulau Merah, awalnya bernama Ringin Pintu. Namun, pemerintah daerah kemudian mengubahnya. Dasarnya karena tanah dan pasir basahnya berwarna merah, saat terpapar sinar matahari.

Pantai yang kini sedang hit tersebut menawarkan banyak kelebihan. Jarak dari kota Banyuwangi sekitar 68 kilometer.Pulau Merah juga memiliki 'pulau' dengan tumbuhan hijau menjulang yang biasa menjadi latar belakang untuk selfie para wisatawan.

Kawasan turistik di Desa Pancer, Kecamatan Pesanggaran,Banyuwangi itu dapat dijangkau dengan berjalan kaki saat air sedang surut. Dari atas bukit ini dapat dilihat pemandangan terhampar di sekitarnya, terutama pegunungan hijau dan samudera luas.

Pasirnya cocok dijadikan untuk bermain, terutama anak-anak. Jika ombak sedang tinggi, wisatawan dilarang mendekat ke air laut. Saat itulah mereka bisa memilih bersantai sambil bermain pasir di pantai dengan membuat aneka bentuk benda.

Air lautnya yang jernih dan pasirnya lembut membuat para pelancong betah dan nyaman berlama-lama. Bercanda dengan gulungan ombak yang berakhir di bibir pantai, bisa 'menghilangkan' segala beban.

Untuk memberi rasa aman dan keselamatan wisatawan, di sini dibuat menara pengawas setinggi 5 meter. Petugas menara akan mengamati situasi dan kondisi pantai. Mereka segera memberi peringatan ketika ombak menjadi tidak bersahabat.

Setelah puas berenang atau bermain air laut, wisatawan dapat membilas diri dengan air tawar di kamar mandi umum. Fasilitas tersebut membuat badan segar kembali dan pasir-pasir yang menempel pun luruh.

Setelah lelah mencumbui pantai, tiba saatnya beristirahat. Turis dapat bermalas-malas seraya menikmati semilir angin di kursi pantai di bawah payung merah yang disewakan. Tarifnya 20.000 per jam. Namun, jika sedang sepi, fasilitas ini bisa dinikmati sepuasnya.

Sambil leyeh-leyeh di kursi panjang, pengunjung bisa sambil menikmati es kelapa muda atau makanan khas lokal yang dijajakan di warung terdekat seperti lemper, nogosari, pisang goreng, bikang, dan risoles. Camilan risoles terbilang enak, berisi daging ayam, wortel, dan kentang. Rasanya manis gurih.

Kalau ingin makanan yang lebih berat bisa memesan seafood yang juga tersedia di warung-warung terdekat. Yang tidak suka ikan dan hasil laut bisa memilih menu rujak soto, rujak bakso, rawon, dan sajian khas Banyuwangi lainnya.

Tawang Alun

Jika masih ada tenaga, turis bisa mendatangi pura Hindhu bernama Tawang Alun. Hebatnya, saat tsunami setinggi 13 meter yang melanda Bayuwangi pada 3 Juni 1994, pura ini tidak mengalami kerusakan berarti, meski sekitarnya luluh lantak.

Pura Tawang Alun sampai sekarang masih aktif sebagai tempat sembahyang. Masyarakat Hindhu dari Bali atau suku Tengger di Gunung Bromo sering sembahyang di sini.

Jika ingin lebih lama di Pulau Merah bisa menyewa homestay dengan tarif 100 ribu rupiah. Meski murah, fasilitas yang disediakan cukup lumayan berupa tempat tidur, TV, toilet di dalam dengan penyejuk udara.

Pemerintah Banyuwangi terus membenahi Pantai Pulau Merah agar dapat menjadi andalan mendulang wisawatan di masa depan. Sebelum Pandemi Covid-19, pengunjung destinasi ini meningkat dari waktu ke waktu. Misalnya, Juni 2019 dikunjungi 64.000 lebih wisatawan. Angka ini melebihi 25 persen dari target pengelola. Sayang, kemudian terjadi pandemi virus korona. hay/G-1 *

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top