Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Panglima Ukraina Klaim Kuasai 1.000 Kilometer Persegi Wilayah Kursk Russia

Foto : AFP/Roman PILIPEY

Ribuan tentara Ukraina ikut serta dalam serangan besar ke wilayah Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Panglima militer tertinggi Ukraina mengatakan pasukannya kini menguasai 1.000 kilometer persegi (386 mil persegi) wilayah Kursk, Russia, pertama kalinya seorang pejabat militer Ukraina mengomentari secara terbuka keuntungan dari serangan kilatnya ke wilayah Russia.

Seperti dilaporkan Associated Press, Jenderal Oleksandr Syrskyi menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah video yang diunggah pada hari Senin (12/8) di saluran Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dalam video tersebut, ia memberi pengarahan kepada presiden mengenai situasi di garis depan.

"Pasukan sedang melaksanakan tugas mereka. Pertempuran terus berlanjut di sepanjang garis depan. Situasi berada di bawah kendali kami," kata Syrskyi.

Pasukan Russia masih berjuang untuk merespons serangan mendadak Ukraina setelah hampir seminggu pertempuran sengit.

Presiden Russia Vladimir Putin mengatakan serangan yang telah menyebabkan lebih dari 100.000 warga sipil mengungsi, merupakan upaya Kyiv untuk menghentikan serangan Moskow di wilayah Donbas, Ukraina timur dan mendapatkan pengaruh dalam kemungkinan perundingan damai di masa mendatang.

Zelenskyy mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa militer Ukraina berada di dalam wilayah Kursk. Di Telegram, ia memuji para prajurit dan komandan negaranya "atas keteguhan dan tindakan tegas mereka." Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Operasi Ukraina tersebut dirahasiakan dengan ketat, dan tujuannya masih belum jelas. Manuver yang mengejutkan pasukan Kremlin tersebut merupakan balasan atas upaya gencara Russia dalam beberapa bulan terakhir untuk menerobos pertahanan Ukraina di beberapa titik tertentu di sepanjang garis depan di Ukraina timur.

Berbicara pada hari Senin dalam sebuah pertemuan dengan pejabat tinggi keamanan dan pertahanan, Putin mengatakan serangan yang dimulai pada tanggal 6 Agustus tersebut tampaknya mencerminkan upaya Kyiv untuk mencapai posisi negosiasi yang lebih baik dalam kemungkinan perundingan di masa mendatang untuk mengakhiri perang. Ia menegaskan tentara Moskow akan menang.

Putin mengatakan Ukraina mungkin berharap serangan itu akan menimbulkan keresahan publik di Russia, tetapi gagal melakukannya. Ia mengklaim jumlah relawan yang bergabung dengan militer Russia telah meningkat karena serangan itu. Ia mengatakan pasukan Russia akan terus melancarkan serangan mereka di Ukraina timur.

"Jelas musuh akan terus berusaha mengacaukan situasi di zona perbatasan untuk mencoba mengacaukan situasi politik dalam negeri di negara kita," kata Putin. Tugas utama Russia adalah "mengusir musuh keluar dari wilayah kita dan, bersama dengan dinas perbatasan, memastikan perlindungan perbatasan negara yang andal."

Penjabat Gubernur Kursk Alexei Smirnov melaporkan kepada Putin bahwa pasukan Ukraina telah maju sejauh 12 kilometer (7,5 mil) ke wilayah Kursk melintasi garis depan sepanjang 40 kilometer (25 mil) dan saat ini menguasai 28 pemukiman Russia.

Smirnov mengatakan 12 warga sipil tewas dan 121 lainnya, termasuk 10 anak-anak, terluka. Sekitar 121.000 orang telah dievakuasi atau meninggalkan daerah yang terkena dampak pertempuran atas kemauan mereka sendiri, katanya.

Melacak semua unit Ukraina yang berkeliaran di wilayah tersebut dan menciptakan pengalihan merupakan hal yang sulit, kata Smirno. Beberapa di antaranya menggunakan identitas Russia palsu.

Gubernur wilayah Belgorod yang berdekatan dengan Kursk juga mengumumkan evakuasi warga dari distrik dekat perbatasan Ukraina.

Zelenskyy mengatakan wilayah yang sekarang dikuasai oleh pasukan Ukraina telah digunakan untuk menyerang wilayah Sumy di Ukraina berkali-kali, seraya menambahkan bahwa "sangat adil untuk menghancurkan teroris Russia di tempat mereka berada."

"Russia membawa perang bagi negara lain. Kini perang itu kembali terjadi," katanya dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.

Russia telah menyaksikan serangan sebelumnya ke wilayahnya selama perang yang berlangsung hampir 2 1/2 tahun, tetapi serangan ke wilayah Kursk menandai serangan terbesar di wilayahnya sejak Perang Dunia II, yang merupakan tonggak sejarah dalam permusuhan. Itu juga merupakan pertama kalinya tentara Ukraina mempelopori serangan daripada pejuang Russia yang pro-Ukraina.

Ini merupakan pukulan telak bagi upaya Putin untuk berpura-pura bahwa kehidupan di Russia sebagian besar tidak terpengaruh oleh perang. Propaganda negara berusaha mengecilkan serangan tersebut, dengan menekankan upaya pemerintah untuk membantu penduduk di wilayah tersebut dan berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan militer dalam mempersiapkan serangan dan segera menangkisnya.

Warga Kursk merekam video yang menunjukkan keluh kesah mereka karena harus meninggalkan daerah perbatasan, meninggalkan barang-barang mereka, dan memohon bantuan Putin. Namun, media yang dikendalikan pemerintah Russia menutup rapat semua ekspresi ketidakpuasan.

Jenderal pensiunan Andrei Gurulev, anggota majelis rendah parlemen Russia, mengkritik militer karena gagal melindungi perbatasan.

"Sangat disayangkan, kelompok pasukan yang menjaga perbatasan tidak memiliki aset intelijen sendiri," katanya di saluran aplikasi perpesanannya. "Tidak seorang pun suka melihat kebenaran dalam laporan, semua orang hanya ingin mendengar bahwa semuanya baik-baik saja."

Pertempuran di dalam Rusia kembali memicu pertanyaan tentang apakah Ukraina menggunakan persenjataan yang dipasok oleh anggota NATO. Beberapa negara Barat menolak mengizinkan Ukraina menggunakan bantuan militer mereka untuk menyerang wilayah Russia, karena khawatir hal itu akan memicu eskalasi yang dapat menyeret Russia dan NATO ke dalam perang.

Meskipun tidak jelas senjata apa yang digunakan Ukraina di seberang perbatasan, media Russia secara luas melaporkan bahwa kendaraan infanteri lapis baja Bradley Amerika dan Marder Jerman ada di sana. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Ukraina telah menggunakan senjata AS untuk menyerang Russia.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Senin bahwa senjata yang disediakan oleh negaranya "tidak dapat digunakan untuk menyerang Russia di wilayahnya."

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Arne Collatz mengatakan pada hari Senin bahwa para ahli hukum sepakat "hukum internasional mengatur agar negara yang membela diri juga membela diri di wilayah penyerang. Hal itu juga jelas dari sudut pandang kami."

Kementerian Pertahanan Russia mengatakan pada hari Senin bahwa bala bantuan yang dikirim ke daerah tersebut dengan dukungan angkatan udara dan artileri telah menangkis tujuh serangan oleh unit Ukraina di dekat Martynovka, Borki dan Korenevo selama 24 jam sebelumnya.

Kementerian tersebut mengatakan pasukan Russia juga memblokade upaya kelompok bergerak Ukraina untuk masuk jauh ke wilayah Rusia dekat Kauchuk.

Pasi Paroinen, seorang analis di badan intelijen sumber terbuka Black Bird Group yang berpusat di Finlandia, yang memantau perang, mengatakan fase terberat serangan Ukraina kemungkinan akan dimulai sekarang karena pasukan cadangan Russia ikut terlibat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top