Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pejabat Negara - Tiga Calon KSAU Akan Segera Dipilih Presiden Joko Widodo

Panglima TNI Bertekad Kawal Tahun Politik

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

PANGLIMA TNI BARU - Presiden Joko Widodo menyematkan tanda pangkat kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12). Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun.

A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan pangkalan militer di Natuna, Tarakan, Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru akan dilanjutkan. TNI dan Polri akan senantiasa menjaga netralitas pada berlangsungnya pemilihan kepala daerah dan pemilu.

JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, bertekad untuk mengawal tahun politik yang akan berlangsung pada 2018 dan 2019. Dia juga akan langsung menyinkronkan kekuatan TNI untuk pembangunan nasional. Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).

"Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada senior saya, Jenderal Gatot Nurmantyo, yang selama ini telah membimbing saya hingga bisa sampai ke pucuk pimpinan. Kemudian, saya akan melanjutkan apa yang sudah direncanakan Jenderal Gatot, yakni sinkronisasi kekuatan terhadap pembangunan nasional," kata Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Jenderal Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI kemudian mengungkapkan akan melanjutkan sejumlah program yang sudah dirintis Jenderal Gatot selama menjabat. "Sehingga ada lima program prioritas pembangunan pertahanan, yakni di Natuna, Tarakan, Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru akan kita lanjutkan. Sebab, hal ini sejalan dengan program pembangunan yang sudah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo," ucapnya.

Hadi juga menyinggung mengenai penguatan alutsista yang dimiliki oleh TNI. "Saat ini kita berpedoman base on pada Minimum Essential Force (MEF). Saat ini sudah masuk renstra (rencana strategis ) kedua 2014 sampai 2019. Sehingga, kita menunggu saja ada beberapa yang segera harus dipenuhi, di antaranya pesawat tempur, kemudian ada beberapa pelesat transport, radar, dan kapal selam.

Itu yang sedang kita tunggu," jelasnya. Sehingga renstra kedua ini, lanjut Panglima TNI, jika dibagi dengan renstra pertama menjadi 30 persen, 30 persen, dan 40 persen. "Semuanya jadi 100, dan saat ini kita menunggu realisasinya sampai dengan 2019. Nanti renstra kedua harus sudah tercapai 30 persen," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top