Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transformasi Ekonomi I Hingga Akhir Juni, Terdapat 3,7 Juta “Merchant” Gunakan QRIS

Pandemi Pacu Pertumbuhan Digital

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain menurunkan risiko keamanan, digitalisasi dalam perekonomian mendorong efisiensi biaya.

JAKARTA - Teknologi digital yang dulu dianggap sebagai biang keladi pemicu disrupsi ekonomi kini justru sangat diharapkan perannya. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat.

Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia tumbuh cepat saat pandemi Covid-19. Sebab, pandemi memunculkan kebutuhan untuk bisa produktif, tetapi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan keamanan.

Staf Khusus Menteri BUMN bidang Makroekonomi, Muhammad Ikhsan, mengatakan Covid-19 telah memengaruhi seluruh aktivitas ekonomi dan hanya menyisakan kegiatan yang bersifat virtual. "Biasanya produksi dan konsumsi ketemu di pasar. Tapi karena pandemi, keduanya ini tidak bisa dipertemukan di pasar. Jadi sebagian mati, yang hidup hanya yang virtual," katanya dalam bincang daring Sinergi BUMN: Akselerasi Pembayaran Digital dalam Ekonomi New Normal di Jakarta, Rabu (15/7).

Meski demikian, pandemi tak seharusnya melemahkan produktivitas karena digitalisasi di sisi lain juga dapat mendorong produktivitas. Salah satunya dari perubahan penggunaan tunai ke nontunai yang menurunkan risiko keamanan. Selain itu, digitalisasi juga mendorong efisiensi biaya.

Baca Juga :
Penyerahan KPR

Sementara itu, CEO Telkomsel Mitra Inovasi, Andi Kristianto, sependapat bahwa pandemi Covid-19 memang mendorong transformasi digital yang lebih cepat. Di sisi lain, pandemi juga membuat pihaknya dituntut untuk menyediakan infrastruktur yang memadai atas layanan digital yang dibutuhkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top