Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pandemi Melandai, Kejahatan di Ibu Kota Meningkat

Foto : ANTARA/Reno Esnir

Sejumlah barang bukti senjata tajam diperlihatkan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3). Polda Metro Jaya menangkap tujuh orang tersangka pembegalan terhadap ibu hamil di Bekasi Barat dan kasus pengeroyokan di Depok beserta sejumlah barang bukti.

A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa waktu lalu, seorang ibu hamil menjadi korban pembegalan di Perumahan Dukuh Zamrud, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (8/3) sekitar pukul 05.00 WIB itu, korban yang merupakan ibu hamil berinisial S (31) dipepet dan didorong hingga jatuh dari motornya sebelum dirampas.

Selain kejahatan jalanan, aksi brutal dari gangster dan tawuran semakin meresahkan masyarakat. Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya memberikan perhatian khusus soal aksi kejahatan yang marak terjadi di lokasi rawan. Untuk itu, kepolisian meminta masyarakat untuk melaporkan lokasi-lokasi yang rawan kejahatan. Bahkan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, berjanji akan datang ke lokasi rawan kejahatan.

"Kemarin, saya membaca berita, di Depok, ada warga yang terluka diserang gangster. Di wilayah Bekasi terjadi begal dan tawuran. Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan itu sesuai jam kejadian," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, di Jakarta, Jumat (11/3).

Fadil mengatakan pihaknya meminta masyarakat mengirimkan informasi lokasi-lokasi yang rawan kejahatan melalui direct message (DM) Instagram-nya. "Silakan teman-teman lapor melalui komen dan DM, baik ke saya maupun polsek/polres bersangkutan jika ada kejadian yang mengganggu kenyamanan dan keamanan. Kami @poldametrojaya siap mengawal dan menjaga teman-teman. Salam, FI," ujarnya.

Menurut Fadil, maraknya kasus kriminal yang merugikan masyarakat harus direspons dengan cepat. Selain itu, evaluasi akan dilakukan jajarannya guna menyikapi kasus tersebut. "Saya akan evaluasi bersama-sama untuk membuat masyarakat aman dan nyaman," jelasnya.

Kendati begitu, Fadil menambahkan penyelesaian kasus secara menyeluruh terkait aksi kriminal di masyarakat. Selain itu, ia meminta seluruh Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya melakukan pemetaan wilayah mana saja yang dinilai rawan kejahatan bagi warganya.

"Ini yang saya katakan kita harus bekerja dengan ikhlas dan kita harus bekerja menyelesaikan persoalan, bekerja tuntas. Catat ya para kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut," tegasnya lagi.

Fadil meminta Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, menyiapkan rencana operasi dalam menekan kriminalitas di masyarakat. "Saya minta Pak Direskrimum menyusun betul rencana aksi dan mengidentifikasi kasus yang mengganggu masyarakat, khususnya di wilayah Bekasi, Depok, serta Tangerang. ," sambungnya.

Fadil mengatakan pihaknya meminta polres dan polsek melakukan tim Patroli Perintis Presisi bertemu dengan aparatur lingkungan setempat. "Agar polres dan polsek tetap menjaga warga dari tindakan kriminal yang sedang viral untuk tidak dicontoh oleh masyarakat," ucapnya.

Di Bawah Umur

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, mengatakan pihaknya sudah menganalisis kasus kejahatan yang belakangan ini marak terjadi. Karena kasus begal, rampok, dan tawuran yang viral di media sosial kebanyakan pelakunya masih di bawah umur. "Faktanya, para pelaku rata-rata usia di bawah 20 tahun atau usia belasan, pekerjaan pelajar," ujar Tubagus.

Tubagus menambahkan, pihaknya membagi tiga klaster terkait aksi kriminal yang kerap terjadi di Ibu Kota dan daerah penyangga. "Ka mi mengambil kesimpulan ada tiga klaster. Pertama, klaster penyakit masyakat, kedua kenakalan remaja, dan ketiga pelaku kriminal. Dari ketiga klaster itu maka upaya penanggulangannya harus dilakukan berbeda," ucapnya.

Dikatakan Tubagus, sebelum melakukan kejahatan, para pelaku berkumpul dalam satu komunitas yang mengidentifikasi diri sebagai kelompok kuat.

Tubagus menyimpulkan akar dari maraknya kejahatan ini adalah masalah sosial. Untuk itu, Polda Metro Jaya bersama polres jajaran membentuk tim khusus.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top