Pandemi Covid-19 Makin Meramaikan Produk Obat Herbal di Tanah Air
Salah satu produk herbal
Foto: IstimewaJAKARTA- Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir tiga tahun terakhir telah memunculkan peluang-peluang baru dalam perekonomian khususnya yang terkait dengan industri farmasi.
Bukan hanya manufaktur farmasi global yang berlomba-lomba melakukan riset, tetapi juga pelaku usaha farmasi skala kecil dan menengah termasuk produsen produk-produk herbal berupaya membuat formula obat-obat yang dibutuhkan saat ini.
Salah satunya adalah Olium Usada alias minyak obat yang turut meramaikan pasar obat gosok tanah air. Namun, berbeda dengan minyak gosok atau balsem lainnya, minyak gosok itu 100 persen menggunakan bahan herbal yang aman buat penderita alergi dan bermanfaat untuk membantu memulihkan rasa sakit dengan melancarkan sirkulasi darah serta memberi energi positif.
Pemilik dan produsen Olium Usada, Budi Sutanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/6) mengatakan layaknya obat gosok yang sudah dikenal di masyarakat, produk tersebut juga bermanfaat untuk mengobati sejumlah masalah, seperti leher pegal, nyeri otot dan sendi, salah urat, batuk dan tenggorokan gatal, masuk angin, kembung, sakit pinggang/rematik.
Keunggulan lain yang dimiliki obat gosok produksi PT Sinar Usada Pratama itu adalah tidak menimbulkan efek negatif seperti gatal-gatal bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi.
"Alergi atau kulit sensitif memang bisa terjadi karena produk obat gosok merupakan kombinasi dari beberapa bahan kimia. Sementara Olium Usada murni berasal dari bahan herbal. Tidak hanya itu, produk kami juga mampu membantu menyembuhkan penderita Covid-19," klaim Budi.
Dia menuturkan, saat awal pendemi Covid-19 dan mencapai puncaknya dengan munculnya varian Delta, sejumlah karyawannya di Cikupa, Tangerang dan penduduk sekitar di Cengkareng banyak yang terpapar Covid-19.
"Saat itu mereka bingung tak tahu harus minum obat apa, karena tak dapat bantuan dari kelurahan atau puskesmas. Mereka hanya minum vitamin dan obat seadanya serta hanya beristirahat di rumah masing-masing," tutur Budi.
Dia lalu berinisiatif membagikan Olium Usada kepada para penderita. "Kami tahu karena komposisi minyak ini 100 persen herbal, maka kami yakin aman untuk diminum sekalipun. Kami ajarkan kepada penderita untuk berkumur dengan air panas yang telah dicampur Olium Usada. Kumur-kumur dilakukan dan ditahan selama 5 menit di dalam mulut, setelah itu baru dibuang," katanya.
Sisa air yang telah diberi olium dianjurkan Budi untuk diminum agar membunuh virus di mulut dan mensterilkan rongga tenggorokan. Untuk memperkuat efek penyembuhan, tubuh penderita dibalurkan minyak olium supaya hangat dan bisa tertidur dan istirahat.
"Hampir semua penderita sehat kembali dalam waktu 4-5 hari," ungkap Budi.
Manfaat penyembuhan Olium Usada juga dirasakan oleh Marina Ratna Kusumajati, mantan dirut PD Dharma Jaya, salah satu BUMD DKI Jakarta.
Dia mengaku lututnya bermasalah akibat sering menggunakan sepatu hak tinggi (high heels). Semula, Marina tidak yakin dengan obat gosok itu. Namun, ketika pertama dicoba, ternyata rasa sakit di lututnya berkurang dan setelah melanjutkan pemakaian selama tiga hari dia mengaku sakit di lututnya menghilang.
"Bahkan, tangan saya yang sakit dan pegal-pegal habis olahraga angkat barbel, setelah dioleskan Olium Usaha, esok harinya enak dan tidak sakit lagi," paparnya.
Dia mengaku mau menggunakan olium mengingat produk obat gosok ini murni menggunakan tumbuh-tumbuhan (plant-based), yang baik bagi orang dengan kulit sensitif dan tidak tahan dengan bahan kimia.
Menurut Budi, penggunaan bahan-bahan herbal 100 persen itu berangkat dari pengalaman pribadinya. "Saya membuat Olium Usada berdasarkan pengalaman sendiri yang membutuhkan obat gosok untuk mengobati tangan saya. Namun, setiap menggunakan obat gosok di pasaran, tangan saya selalu gatal dan bentol-bentol. Alergi," ujar Budi.
Dia mengaku sudah lama mencari minyak gosok yang tepat, tapi tidak menemui produk yang cocok. Bahkan, minyak gosok yang berkategori herbal pun banyak yang kurang berkhasiat ataupun tidak memberikan sensasi ataupun efek pengobatan.
Menurutnya, Indonesia merupakan surga tanaman obat -- yang berpotensi dikembangkan untuk menambah nilai industri obat berbahan herbal (Jamu, Obat Herbal Terstandar/OHT, dan Fitofarmaka). Setidaknya ada 30.000 spesies tumbuhan maupun sumberdaya laut. Dari jumlah itu, sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan diketahui memiliki khasiat obat.
"Oleh karena itu, saya mulai mencari literatur bahan herbal, ekstraksi dan pemasok, terutama dari dalam negeri," paparnya.
Dari bahan-bahan contoh yang dikumpulkan, Budi mulai mencoba membuat minyak gosok sendiri dan menilai efek yang ditimbulkannya. Komposisi minyak gosok itu antara lain jahe, kapulaga, kunyit, sereh, bawang, cengkeh, minyak kelapa, minyak kayu putih dan bahan herbal lainnya.
Dia mencoba minyak gosok itu ke dirinya, terutama untuk mengobati kakinya yang kebas karena memakai sepatu setiap hari serta lutut yang kurang enak bila berjalan.
"Telapak kaki dan jari kaki yang kebas setiap hari saya olesi minyak percobaan tersebut, dan setelah dua bulan, jari kaki mulai terasa kembali dan telapak kaki juga menunjukkan efek yang sama. Persendian lutut juga menunjukkan perbaikan," paparnya.
Hal yang menarik, obat gosok itu tidak menimbulkan efek alergi yang selama ini dirasakan jika menggunakan obat gosok yang ada di pasaran. Itu sebabnya, dia memutuskan untuk memproduksi minyak tersebut dalam jumlah besar dan melakukan uji coba untuk mengetahui fungsi pengobatan lainnya.
Dari percobaan yang ada, minyak gosok yang diberi nama Olium Usada ini bisa membantu meredakan batuk dan flu, membantu membuka pori-pori sehingga mengeluarkan angin di dalam tubuh dan menghangatkan serta menghilangkan kembung. Selain itu, membantu mengurangi rasa nyeri dan otot kaku, seperti leher yang kaku, pegal linu, sakit pinggang, rematik. Olium Usada juga membantu mengatasi masalah kesulitan tidur, sehingga menjaga vitalitas tubuh.
Ijin Edar
Menurut Budi, pihaknya juga sudah memiliki ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebelum memasarkan secara komersil Olium Usada. Dari hasil pengujian dan penelitian yang cukup panjang, Olium Usada lolos dari uji bakteri, di mana minyak produksi 3 bulan dan 24 bulan nihil kandungan bakteri E. colli. Produk ini juga lolos uji tekanan tekanan minyak, uji kebersihan dan kemurnian serta pengujian BPOM.
"Semua tes berhasil dilewati sehingga BPOM mengeluarkan ijin edar. Ini memantapkan perusahaan untuk memasarkan Olium Usada kepada masyarakat, yang kami pasarkan dengan dua varian. Varian dewasa dengan sensasi panas yang bisa bertahan lama untuk pengobatan dan penyembuhan, serta varian anak yang tidak menimbulkan panas dan bisa difungsikan sebagai minyak urut dan pijat," katanya, seraya menyebut masyarakat bisa memperoleh produk Olium Usada melalui sejumlah marketplace di internet.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Tertabrak Burung, Pesawat Penumpang Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan
- Kado Natal Istimewa, Wamendagri Bima Serahkan Dokumen Kependudukan untuk Bayi Lahir 25 Desember
- Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung, Wamendagri Bima Arya Pastikan Perayaan Natal Berlangsung Lancar
- Gibran Sapa Ribuan Jemaat GBI Keluarga Allah di Solo
- Ini Dia Kue Khas Natal dari Berbagai Negara