Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Milad ke-18 Parmusi

Pancasila Produk Nyata Toleransi Umat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Ketum PP Parmusi) H. Usama Hisyam mengatakan bahwa Pancasila adalah produk nyata toleransi ummat islam Indonesia di dalam mengatur tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa. "Pancasila juga merupakan bukti nyata toleransi ummat Islam Indonesia di dalam menghargai dan menghormati bineka tunggal ika yang menjadi sesanti (nasihat) Negara," kata Usama dalam pidatonya di 'Peringatan Milad ke-18, Silatnas Ulama dan Dai Perbatasan Parmusi: Memperkokoh Pancasla dan NKRI dengan Kewajiban Umat Menjalankan Syariat' di Masjid At-Tin TMII, Jakarta, Selasa (26/9).

Sebab itu, lanjut Usamakita tak perlu lagi didikte soal toleransi. Karena sejak awal kemerdekaan kita sudah membuktikan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. "Islam mengajarkan dan sangat menghormati nilai-nilai ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah basariah (persaudaraan sesama anak manusia), dan ukhuwah wathaniah (persaudaraan sesama anak bangsa). Islam adalah agama yang beradab, agama yang berakhlaq, agama yang rahmatan lil alamin," ujar Usamah.

Ia pun menjelaskan, jika dalam satu tahun terakhir ada kelompok yang hendak menyudutkan ummat Islam Indonesia seakan-akan intoleran, anti Pancasila, dan anti bhineka tunggal ika, itu semua adalah hoax. "Itu adalah fitnah. Karena fakta sejarah menunjukkan justru ummat Islam Indonesia yang mampu mewujudkan dan menjunjung tinggi toleransi kehidupan antar ummat beragama, dan menghormati nilai-nilai yang terkandung dalam bhineka tunggal ika," jelas Usamah.

Dalam kesempatan itu, Usamah juga menyinggung munculnya isu komunisme yang marak di media sosial. "Kaderkader Parmusi harus siap menjadi garda terdepan di dalam membentengi akidah ummat serta melindungi rakyat dari virus-virus yang hendak menghancurkan bangsa dan Negara," kata Usamah. Paham komunisme, atheisme, ucap Usamah jelas bertentangan dengan Tap MPRS No 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia.

"Dalam konteks ini, Parmusi mendesak Presiden Republik Indonesia, agar pemerintah khususnya aparat keamanan, tidak memberikan ruang apa pun bagi kemungkinan bangkitnya kembali paham komunisme di tengah-tengah masyarakat," tutup Usamah. Sekitar seribu kader Parmusi hadir mengikuti acara milad ini .Mereka kompak memakai baju putih dan berpeci. Namun, ada pula yang memakai jas kebanggan Parmusi berwarna hijau. Adapun tokoh yang datang antara lain mantan Mensos dan politisi senior PPP Bachtiar Chamzah, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Politisi PPP Irgan Chairul Mahfidz, dan politisi Golkar Ridwan Hisjam. fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top