PAM Jaya Temukan Kebocoran Terbanyak di Jakut

JAKARTA - PT PAM Jaya menemukan kebocoran pipa air bersih hingga mencapai 44 persen. Kebocoran terbanyak ditemukan di wilayah Jakarta Utara.
"Sedangkan 80 persen dari kebocoran disebabkan kerusakan fisik jaringan pipa. Kebocoran pipa ini akibat pencurian air sampai masalah pencatatan meter," kata Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo di Jakarta, Kamis (4/11).
Bambang mengatakan pihaknga menambahkan sebenarnya usia pipa-pipa ini sudah mencapai 20 tahun. Sementara usia, (usia perpipaan yang mengalami kebocoran) ada 25 tahun "Ditambahkan dengan, air kita kan mengandung fluor. Pipa kita yang berbahan GIP (galvanized iron pipe, pipa besi galvanis) itu kita masih ada, dan itu terjadi korosi," ujarnya.
Menurut Bambang, kondisi ini diperburuk dengan faktor eksternal yang menyebabkan jaringan pipa PAM Jaya rusak, seperti beban yang ada di atas pipa. "Lokasi kebocoran pipa yang paling banyak berada di Jakarta Utara. Di masa pandemi juga memengaruhi tingkat kebocoran ini. Ketika aktivitas komersial lesu, maka aliran air yang diproduksi tidak mengalir ke aktivitas-aktivitas komersial itu," tuturnya.
Kendati begitu, Bambang menambahkan dampak itu membuat suplay air mengalir ke tempat-tempat lain di mana terjadi kebocoran pipa. Kebocoran sebesar 44 persen ini merupakan hasil hitungan awal 2021. Sebelumnya, tingkat kebocoran sempat mencapai 58 persen.